Kerongkongan Pria Berlubang Gara-gara Cabai Terpedas di Dunia

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Selasa, 18 Okt 2016 18:05 WIB
Seorang pria 47 tahun di Amerika dilarikan ke instalasi gawat darurat setelah mengalami kejang setelah mengonsumsi cabai terpedas di dunia.
Ilustrasi cabai (Thinkstock/malyugin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pria 47 tahun di Amerika dilarikan ke instalasi gawat darurat setelah mengalami kejang. Kejang ini dialaminya setelah mengonsumsi cabai terpedas di dunia.

Melansir Daily Mail, pria tersebut menyantap burger yang disiram puree super pedas yang dibuat dari Bhut Jolokia. Bhut jolokia adalah cabai jingga yang tumbuh di India. Cabai ini dikenal juga dengan paprika setan.

Bhut jolokia adalah cabai persilangan Capsicum chinense dan Capsicum frutescens atau cabai rawit. Cabai yang banyak ditanam di sekitar India ini pernah tercatat menjadi cabai terpedas di dunia dalam Guinness World Records di tahun 2007 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Guinness mencatat, bhut jolokia memiliki tingkat kepedasan atau Scoville heat unit (SHU) mencapai lebih dari satu juta. Sebagai perbandingan, cabai rawit hanya memiliki skor 50 ribu sampai 100 ribu SHU. Padahal bagi sebagian besar orang Indonesia, cabai rawit sudah dianggap pedas.

Namun gelar cabai terpedas di dunia tersebut sudah tergantikan oleh cabai Infinity pada 2011. Gelarnya lalu digantikan oleh Naga Viper, kemudian Trinidad moruga scorpion dengan 1,2 juta SHU. Sedangkan saat ini gelar cabai terpedas dipegang oleh cabai Carolina reaper yang memiliki tingkat kepedasan 1,57 SHU.

Diberitakan the Journal of Emergency Medicine, pria yang tak diketahui namanya ini langsung muntah dalam hitungan detik setelah menyantap burger berlumur puree bhut jolokia.

Ia terus-menerus muntah begitu keras hingga secara tidak sadar merobek jaringan di kerongkongannya. Pria tersebut terjatuh, tergeletak di lantai, dan langsung dibawa ke gawat darurat.

Dokter kemudian melakukan pemindaian perut. Dokter menemukan adanya udara, cairan, dan makanan yang masuk ke dalam jaringan tubuh pria tersebut.

Pihak dokter lalu melakukan serangkaian tindakan bedah dan menemukan adanya cairan yang berada 2,5 sentimeter sebelah kiri leher pria penyantap bhut jolokia. Setelahnya, pihak dokter memberikan tabung pernapasan selama 14 hari hingga cukup pulih.

Namun dia belum cukup sembuh untuk bisa keluar dari rumah sakit. Pria tersebut masih harus menghabiskan sembilan hari di rumah sakit dan dipasangkan alat bantu makan.

"Kasus ini mengingatkan akan potensi mengancam jiwa yang bermula dari rasa tidak nyaman usai makan makanan pedas," kata penulis dalam the Journal of Emergency Medicine.

Penulis jurnal tersebut mencatat hanya sedikit yang dapat bertahan hidup setelah mengalami kondisi tersebut. Dalam istilah kedokteran, kondisi demikian dikenal dengan Boerhaave syndrome.

Boerhaave syndrome adalah pecahnya dinding esofagus atau kerongkongan karena suatu hal seperti muntah. Kondisi ini terjadi karena peningkatan tekanan dalam saluran dalam esofagus.

Penyakit ini ditemukan pertama kali oleh Herman Boerhaave pada abad ke-18. Gejala awal dari kondisi ini adalah muntah-muntah berat yang diikuti nyeri perut bagian atas, demam, mulut atau kuku membiru, shock, yang berkembang cepat setelah gejala awal. (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER