Jakarta, CNN Indonesia -- Pembersih tangan atau
hand sanitizer berbahan dasar alkohol mudah ditemukan di berbagai tempat, terutama area publik, dari rumah sakit, sekolah, toilet, perkantoran, sampai restoran.
Kebanyakan orang tidak berpikir untuk menelan cairan pembersih tangan. Namun bukan berarti tidak ada orang yang nekat menyalahgunakan, mengingat kandungan konsentrasi alkoholnya lebih keras dibandingkan bir, anggur dan
liquor lain.
Seorang mantan bankir perusahaan layanan finansial Wells Fargo mengaku mereguk cairan pembersih tangan di sela jam kerja saking stres menghadapi masalah. Sketsa
Saturday Night Live juga melontarkan guyonan soal ‘mabuk’ alkohol pembersih tangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal menelan cairan pembersih tangan bisa mengakibatkan keracunan, bahkan kematian. Menurut laman
New York Times, kebanyakan anak di bawah usia enam tahun tanpa sengaja menelan cairan pembersih tangan yang ada di rumah atau tas orang tuanya.
[Gambas:Youtube] Masalah ini tidak bisa dianggap sepele. New York Times melansir data sebuah badan pengawasan material beracun, bahwa ada lebih dari 19 ribu laporan orang tertelan cairan pembersih tangan, pada tahun lalu. Naik dibanding 2011, sekitar 17 ribu laporan.
Kebanyakan orang yang secara tidak sengaja ‘mencicipi’ cairan pembersih tangan adalah anak-anak yang iseng menjilat atau menghirup bau alkohol setelah mengusap cairan pembersih tersebut di tangan. Ada juga yang secara tidak sengaja menelannya.
Menurut data American Association of Poison Control Centers, sedikitnya ada sekitar 1.400 anak yang dilaporkan menelan cairan pembersih tangan secara tidak sengaja. Dua di antaranya meninggal dunia.
“Remaja yang tidak bisa membeli alkohol menyalahgunakan cairan pembersih tangan yang mengandung kadar alkohol tinggi,” kata Dr. Anthony F. Suffredini, psikolog. Ia mencatat kasus remaja 17 tahun yang dirawat di rumah sakit usai menenggak pembersih tangan.
“Si pemuda, yang berasal dari Selatan, mengaku dalam lingkaran pertemanannya, rata-rata di bawah umur, biasa menelan cairan pembersih tangan jika tidak bisa membeli alkohol, begitu lah salah satu cara mereka mabuk,” kata Anthony.
Anthony menyayangkan, orang yang ‘mabuk’ cairan pembersih tangan tidak dilaporkan sejak awal selagi jumlahnya terbilang masih sedikit. “Tidak semua orang melaporkannya, begitu sudah parah baru lah dibawa ke unit gawat darurat.”
Menelan cairan pembersih tangan terbukti berbahaya karena dua hal. Pertama, kandungan alkoholnya sangat tinggi dibanding minuman beralkohol. Ke-dua, formulanya termasuk
isopropyl alcohol atau
rubbing alcohol yang sangat berbahaya.
Bahaya menelan cairan pembersih tangan juga ditegaskan oleh Alexander Garrard,
toxicologist yang menjabat sebagai direktur Washington Poison Center di Seattle. Akibatnya bisa fatal: keracunan, hilang kesadaran, bahkan kematian.
The Food and Drug Administration yang meneliti keselamatan dan efektivitas cairan pembersih tangan telah meminta produsen untuk mencantumkan bahan-bahan yang digunakan, termasuk
ethanol atau
ethyl alcohol dan isopropyl alcohol.
(vga/vga)