Ini Daftar 10 Pemenang Lomba Desain Arsitektur Nusantara

adv | CNN Indonesia
Rabu, 26 Okt 2016 14:03 WIB
Lomba Desain Arsitektur Nusantara akhirnya menemukan 10 pemenangnya.
Jakarta, CNN Indonesia -- Lomba Desain Arsitektur Nusantara akhirnya menemukan 10 pemenangnya. Pada Selasa kemarin (25/10), Menteri Pariwisata - Arief Yahya dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif - Triawan Munaf menyerahkan hadiah kepada 10 pemenang Sayembara Arsitektur Nusantara untuk homestay dengan total hadiah Rp1 miliar di Balairung, Gedung Sapta Pesona.

Berikut daftar sepuluh pemenang utama Sayembara:
1. PT Realline Studio, Ketua Tim Deni Wahyu Setiawan dengan judul karya JNa Ture (Danau Toba)
2. Alvasara Ketua Tim Gigih Nalendra dengan judul karya Thin House (Tanjung Kelayang)
3. Arsitek Ketua Tim Edwin Adinata dengan judul karya New Gateway to Adventure In The West Eage Of Java (Tanjung Lesung)
4. PT Urbane Indonesia Ketua Tim Aditya Wiratama dengan judul karya Titik Temu (Kepulauan Seribu)
5. PT Urbane Indonesia Ketua Aditya Wiratama dengan judul karya Gnomon Urip (Borobudur)
6. PT Grahaciota Ketua Tim Verena Rafaela dengan judul karya Dusun Guyub Bromo (Bromo Tengger)
7. Universitas Mercu Buana Ketua Tim Wendi Isnandar dengan judul karya Rumah Separo Mandalika (Mandalika)
8. Blur Architec and Design Studio Ketua Tim Rizki Bhaskara dengn judul karya Naung Kampung Papagaran (Labuan Bajo)
9. PT Airmas Asri Ketua Tim Kalvin Widjaja dengan judul karya Roma Boe (Wakatobi)
10. PT Studio Tanpa Batas Ketua Tim Wijaya Suryanegara Yapeter dengan judul karya Rumahku a Home to Stay (Morotai)

Triawan Munaf mengungkapkan bahwa hal penting bagi wisatawan adalah pengalaman atau experience. Pengalaman mereka sejak turun di bandara, sampai ke tempat tinggal mereka di penginapan. "Saya punya pengalaman yang tidak terlupakan sampai saat ini, saat tinggal bed and breakfast di Inggris, yang menyiapkan makanan ya bapak ibu pemilik rumah yang sudah tua. Sangat mengesankan sampai sekarang," ujarnya.
Ini Daftar 10 Pemenang Lomba Desain Arsitektur Nusantara

Desain homestay ini nantinya tidak akan menjadi real estate karena kearifan lokal justru menjadi atraksi dan daya tarik bagi wisatawan. "Saya ingat saat ke Banyuwangi, arsitektur Bandara Blimbingsari sangat unik, sejuk meskipun tidak ber-AC. Bahan bakunya juga berasal dari kayu-kayu yang tidak banyak dipoles. Bagus sekali," lanjut Triawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Triawan Munaf akan selalu dan tetap akan mendukung pariwisata dalam memajukan pariwisata indonesia. Ada 16 sub sektor ekonomi kreatif yang harus dimajukan untuk mendukung Kemenpar. "Kami ini anak angkat Kemenpar karena itu percayalah kami berkewajiban untuk terus membantu Kemenpar, sebagaimana amanat Presiden Jokowi, bahwa ke depan hanya pariwisata yang menjadi andalan perekonomian nasional. Kami bersama Kemenpar juga akan buatkan sayembara lagu 10 destinasi prioritas," tukasnya.

Hiramsyah Sambudhy Taib, Ketua Pokja Percepatan 10 Bali Baru Kementerian Pariwisata RI menyampaikan laporan palaksanaan sayembara yang memecahkan rekor MURI. "Terima kasih buat tim juri, yang pasti sangat melelahkan menilai sekian banyak karya kreatif, 728 karya, 439 tim, 1.279 arsitek yang terlibat, dan hanya memilih 30 nominator, dan 10 pemenang itu. Pasti sangat melelahkan," katanya.

Sayembara Desain Arsitektur Nusantara 2016 ini diketuai oleh Yori Antar. Lalu, didukung oleh anggota juri yang terdiri dari Bambang Eryudhawan, Dharmali Kusumadi, Eko Alvares, Endy Subijono, Hari Sungkari, dan Herry Purnomo. 
Ini Daftar 10 Pemenang Lomba Desain Arsitektur Nusantara

Jaya Suprana selaku Ketua MURI menyerahkan plakat rekor MURI kepada Menpar Arief Yahya, Kepala Bekraf - Triawan Munaf, dan Founder Propan - Hendra Adidharma. "Saya batalkan rekor Indonesia untuk lomba arsitektur nusantara ini, tetapi saya putuskan sayembara arsitektur nusantara ini mendapatkan Rekor MURI, Museum Rekor Dunia Indonesia!" teriak Jaya Suprana.

Hendra Adidharma, Founder Propan menunjukkan kebanggaannya karena sukses membuat acara sayembara ini. "Kami dengan serius telah menjalankan tugas membuat sayembara desain arsitektur ini dengan sebaik-baiknya. Sejak 2013 Propan Raya sudah menggelar sayembara desain arsitektur budaya Indonesia agar kita menjadi tuan rumah di negara sendiri dan mengangkat nama Indonesia di level dunia," ucapnya.

Sayembara Desain Rumah Wisata atau homestay telah digagas sejak 10 November 2014 yang mengikuti arahan Presiden Joko Widodo tentang pentingnya mengembalikan jati diri dan identitas budaya lokal dengan menelurkan ide “Arsitektur Nusantara”.

Oleh karena itu, disusun kerjasama tiga lembaga, Kemenpar, Bekraf dan Propan Raya, untuk membuat sayembara desain Arsitektur Nusantara untuk 10 Destinasi Prioritas yang biasa disebut 10 Bali Baru. Kemenpar menyiapkan hadiah total Rp1 miliar untuk pemenang lomba desain. “Kebetulan kami bersama Kemen PU PR juga akan membangun 100.000 homestay di destinasi, maka sayembara desain itu difokuskan untuk homestay,” jelas Arief Yahya.
Prioritas homestay ini ditujukan karena sektor pariwisata mirip dengan telekomunikasi dan transportasi, yang biasa disebut dengan 3T. Di Telco ada istilah Budget Telco atau budget operator dan sudah menjadi kebutuhan dasar dengan sistem pre-paid atau biaya abonement kecil. Di sektor transportasi ada sebutan LCC atau Low Cost Carrier, airlines yang berbiaya ekonomis, seperti Citilink, Air Asia dan Lions. Di sektor pariwisata pun akan didorong pembangunan Low Cost Tourism yang lebih banyak dalam akomodasi, yang sering disebut homestay atau rumah wisata.
Ini Daftar 10 Pemenang Lomba Desain Arsitektur Nusantara

Menpar Arief Yahya juga telagh mempresentasikan konsep LCT ke markas UNWTO, lembaga PBB yang bergerak di bidang pariwisata, di Madrid Spanyol bersama tim sembilan Board of Directors yang dipimpin Sekjen Taleb Rifai. Jika 100.000 homestay sukses terbangun hingga 2019, maka target kapasitas akomodasi untuk menampung wisatawan bisa terpenuhi. “Kedua, inilah yang kami sebut dengan sharing economy atau bahasa Pak Presiden Joko Widodo disebut Ekonomi Gotong Royong,” katanya.

Jika desa wisata, konsep yang dimiliki Kemendes PDT itu ada 70.000 desa, maka homestay bisa diduplikasi lebih banyak lagi dengan business to business. Lalu, sistem pemasarannya pun akan dibuat dengan Go Digital. “Kalau di transportasi ada Gojek dan Grab, maka di tourism ini homestay, AirBnB, dan dijual menggunakan platform ITX Indonesia Travel Xchange. Sebuah digital market place tempat untuk mempertemukan demand dan supply dalam satu platform,” ujar Arief Yahya.

Dengan model Low Cost Touris, Arief Yahya yakin akan cepat mendorong prinsip dasar bahwa pariwisata sudah menjadi kebutuhkan pokok selain, sandang, pangan, perumahan, wifi dan piknik alias berwisata. Ini dikarenakan harganya semakin murah, semakin terjangkau, dan tetap bisa berwisata ke destinasi yang dibangun aksesnya oleh pemerintah.

“Nanti ada Manajer Homestay, dibuat per cluster yang diharapkan bisa dikelola oleh anak-anak lulusan Sekolah Pariwisata, dan akan menjadi kurikulum sendiri untuk Homestay Operator,” jelas Menpar Arief Yahya.

Untuk kesepuluh destinasi prioritas ini digunakan tipe A, B, C yang disesuaikan dengan kelasnya. Lalu untuk menjaga jati diri bangsa, maka wajib menggunakan desain arsitektur nusantara yang saat ini sudah ada pemenang-pemenangnya setiap wilayah. “Nanti, semua yang baru dibangun, harus menggunakan desain itu. Seperti desa wisata, bandar udara, rumah wisata, toilet bersih, kantor pemerintahan agar budaya arsitektural lokal bisa mewarnai dan menjadi atraksi wisata tersendiri,” tutup Arief Yahya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER