Rute Lintasan Tour de Linggarjati Sudah Siap 100%

Advertorial | CNN Indonesia
Kamis, 27 Okt 2016 13:18 WIB
Tanggal 28 hingga 30 Oktober mendatang akan digelar kegiatan balap sepeda Tour de Linggarjati 2016.
Foto: adv
Jakarta, CNN Indonesia -- Tanggal 28 hingga 30 Oktober mendatang akan digelar kegiatan balap sepeda Tour de Linggarjati 2016. Bisa dipastikan, kesiapan jalur yang akan dilintasi sudah 100 persen mulus. Sudah tidak ada lubang-lubang berbahaya sebagai syarat digelarnya event kelas dunia ini. Ketua Panitia Tour de Linggarjati, Dian Rahmat Yanuar mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga terkait kesiapan jalur tersebut.

Menurut Dinas Bina Marga kondisi jalur dipastikan 100 persen aman dan siap digunakan untuk balapan. Menteri Pariwisata Arief Yahya juga berharap event tahunan ini sukses dan mendapatkan coverage media baik dari dalam dan luar negeri yang kuat. Salah satu kekuatan sport tourism adalah memperoleh media value yang lebih besar daripada direct impact-nya.

“Indirect impact-nya jauh lebih besar, yakni media value-nya. Karena itu pastikan media ikut mengawal event ini dengan baik,” ujar Menpar Arief Yahya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada satu hal yang mengkhawatirkan, yakni musim hujan yang bisa mengganggu penonton, fotografer, maupun pembalap tampil optimal. “Cuaca sering hujan, itu yang menjadikan perbaikan jalan sempat terganggu, namun kini sudah siap untuk pertandingan. Silahkan nikmati dan datang ke Kuningan,” ujar Dian.

Panjang rute yang akan dilintasi pembalap pada event internasional berjarak 345 km itu, melintasi 128 desa dan 20 kecamatan. Adapun peserta balap sepeda nanti, ditargetkan akan diikuti 10 tim nasional dan 10 tim dari luar negeri. Saat ini, sudah ada beberapa tim dari luar negeri yang mendaftar di antaranya negara Australia, Switzerland, Thailand, Austria, Vietnam, dan Filipina.

Dian optimistis even balap sepeda tingkat internasional tersebut akan berjalan lancar dan semakin membawa harum nama Kabupaten Kuningan di kancah dunia. Tour de Linggarjati juga bakal dimeriahkan dengan kegiatan food truck atau wisata kuliner, pameran kerajinan lokal, dan tampilan keragaman seni budaya khas Kuningan tersebut bisa berjalan sukses.

“Tour de Linggarjati tidak hanya ditujukan sebagai sport tourism tetapi merupakan festival budaya di mana semua elemen masyakarat Kabupaten Kuningan terlibat. Oleh karena itu kami juga berharap partisipasi seluruh masyarakat untuk mendukung suksesnya acara ini,” kata Dian.

Kegiatan ini merupakan upaya promosi potensi pariwisata Kabupaten Kuningan. Nama Tour De Linggarjati sendiri diambil dari lokasi bersejarah bagi kemerdekaan Republik Indonesia yaitu gedung perundingan Linggarjati. Kuningan memiliki potensi sejarah wisata yang cukup kuat. "Kuningan punya nilai tambah wisata sejarah yaitu bangunan bersejarahnya," sambung Dian.

Bupati Kuningan, H. Acep Purnama mengatakan bahwa ajang ini juga memacu pembangunan infrastruktur daerah dan pembuka akses wilayah untuk pasar dan investasi. "Kegiatan ini kita harapkan memberikan peluang bagi masyarakat lokal dan juga memajukan pariwisata yang ada di Kuningan," ujar Acep.

Acep juga menginstruksikan seluruh SKPD untuk ikut menyukseskan kegiatan Tour De Linggarjati 2016. Tak hanya dukungan moril tetapi keterlibatan langsung SKPD dalam event ini menjadi keharusan. Acep menginstruksikan kepada Dinas Bina Marga untuk memperbaiki kekurangannya dan jangan ada cacat di jalanan.

“Muaranya adalah ke investasi. Jika investor bisa masuk ke Kuningan, pariwisata Kuningan juga akan semakin berkembang,” tegas Acep.

Event ini cukup kompleks, butuh kecermatan, perencanaan, profesionalisme, serta dukungan berbagai pihak. Sampai ke lapisan paling bawah, masyarakat Kuningan juga siap mensukseskan acara lahir dan batin. Ketua Forum Camat Kabupaten Kuningan, Jojo Suharsa juga menyatakan kesiapan forum camat dengan mendukung 100% event ini.

“Kami akan segera mengambil langkah-langkah dengan para camat dan Kades yang wilayahnya akan dilewati pembalap, untuk sukseskan kegiatan ini. Kami akan amankan rute di 20 kecamatan dan 120 desa yang dilalui supaya terbebas dari aktivitas masyarakat. Ini merupakan hiburan tersendiri bagi masyarakat dan pasti bermanfaat bagi kemajuan Kuningan di kemudian hari.” papar Jojo.

Asdep Pengembangan Segmen Pasar Personal Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Raseno Arya meminta kepada semua stakeholder Pariwisata di Kuningan untuk bersolek terkait dengan keindahan Pariwisata. Rute Tour de Linggarjati 2016 melewati sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Diharapkan, destinasi itu segera dikebut untuk bersolek, agar tidak mengecewakan wisatawan yang datang.

“Salah satunya destinasi sejarah, Rumah Perundingan Linggarjati, Waduk Darma, dan Cibulan,” kata Raseno.

Gedung Perundingan Linggarjati adalah obyek wisata berupa kompleks seluas 2,4 hektar dan berada di Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan. Adapun Rumah Perundingan Linggarjati yaitu titik awal dimulainya Tour de Linggarjati.

Sementara, Waduk Darma berada di bawah kaki Gunung Ciremai, sekitar 715 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan terletak sekitar 12 km di barat daya pusat kota Kuningan. Obyek wisata Cibulan terletak di Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana. Obyek wisata itu menyajikan suasana alam berpadu dengan keunikan Ikan Dewa dan Sumur Tujuh-nya.

Tour de Linggarjati memperkenalkan destinasi Kuningan ke dunia internasional. Dimulai dari Gedung Naskah Perundingan Linggarjati, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pesepeda menempuh rute sepeda sepanjang 245 kilometer, melewati 20 kecamata,n dan 200 desa di Kabupaten Kuningan.

Para atlet balap sepeda mulai memperebutkan titel juara dengan total hadiah sebesar Rp500 juta. Tour de Linggarjati 2016 melombakan tiga kelas, yakni Individual Time Trial (ITT), Road Race/Circuit Race, dan Criterium untuk elite (senior), junior, dan youth (pemula). Event balap sepeda Tour de Linggarjati yang mulai digelar pada 28-30 Oktober 2016 mulai diikuti oleh 10 tim pesepeda luar negeri.

TdL tahun ini melewati trek 245 km di 20 kecamatan dan sekitar 180 desa di Kabupaten Kuningan. Acara berskala internasional ini akan digelar untuk kedua kalinya Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kepala Pusat Perkembangan Ilmu Teknologi dan Kesehatan Olahraga Nasional (PP-ITKON) Kempora, Edi Nurinda Susila menilai TdL 2016 telah diakui oleh Union Cycling Internationale (UCI) dan PB Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI). Hal itu menjadi alasan event TdL menjadi skala internasional.

“Berbagai tour balap sepeda di Tanah Air diharap akan menjadi wahana untuk memacu prestasi atlet sepeda Indonesia ke ajang dunia. Dengan semakin banyak kompetisi, sangat bagus guna melatih daya juang pesepeda nasional. Kami melihat Tour de Linggarjati 2016 ini akan perbanyak event olahraga sehingga event ini jadi daya pacu peningkatan prestasi. Seperti halnya bulutangkis yang banyak event superseries-nya,” katanya.

Menurut Direktur Sport and Medicine Satlak Prima itu, lomba balap sepeda ini juga bisa sebagai ajang pelatihan ke arah Olimpiade 2020 dan Asian Games 2018. Diakui Olimpiade 2016, atlet sepeda Indonesia hanya meloloskan 1 atlet dari nomor BMX dan ini perlu dikembangkan lagi. (odh/odh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER