Jakarta, CNN Indonesia -- Virus Zika telah diketahui rentan menginfeksi bayi dan reproduksi wanita. Namun dalam bukti terbaru ditemukan bahwa Zika juga mampu menginfeksi kesuburan pria.
Para peneliti telah memastikan virus Zika memengaruhi perkembangan janin pada wanita hamil. Kini mereka tengah menyelidiki kemungkinan virus ini berpengaruh juga pada kaum pria.
Belum lama ini ditemukan bukti bahwa Zika dapat ditransmisi secara seksual dari pria yang terinfeksi kepada pasangannya. Kini, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa virus Zika dapat bertahan hidup di mani dan sperma hingga berbulan-bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas apakah virus Zika mempunyai efek jangka panjang pada organ reproduksi dan kesuburan pria?
Profesor jurusan Kedokteran, Molekular Mikrobiologi, Patologi dan Imunologi dari Washington University School of Medicine, Michael Diamond, bersama timnya melaporkan tentang bagaimana Zika memengaruhi kesehatan reproduksi tikus percobaan berjenis kelamin pria.
Ternyata, dari penelitian yang mereka lakukan tersebut ditemukan adanya kerusakan pada organ kesuburan yang lebih besar dari temuan sebelumnya.
Penelitian yang dilakukan Diamond dan tim menemukan bahwa virus Zika mampu menghancurkan organ tubuh yang memproduksi sperma beserta sel induk yang membentuk sperma di dalam tubuh tikus jantan.
"Pada tikus, kerusakan oleh virus Zika tak hanya terjadi pada sperma, namun virus juga dapat mengurangi jumlah sperma, mematikan hormon dan secara langsung mengurangi tingkat kesuburan," kata Diamond, seperti dikutip dari
Time.
Meski hingga kini belum ditemukan apakah kerusakan itu juga dapat dialami oleh pria, namun peneliti menilai hasil studi ini perlu ditindak lanjuti.
"Hasil dari penelitian ini menunjukkan jika efek yang sama dialami oleh pria, maka penanganan kepada pria yang terkena virus Zika harus dilakukan lebih intensif," ujar Diamond.
(meg)