Jakarta, CNN Indonesia -- 10 Bali Baru merupakan destinasi wisata prioritas selain Pulau Bali. Salah satunya, yakni Danau Doba. Saat ini, progress percepatan destinasi prioritas Danau Toba terus dikebut oleh Kementrian Pariwisata RI. Menpar Arief Yahya, mengembangkan potensi Danau Toba dengan kacamata 3A, Atraksi, Akses dan Amenitas.
“Semua progres akan lebih cepat jika tercipta Danau Toba Incorporated atau Sumatera Utara Incorporated. Ketika tim di semua level solid, maka bisa berlari lebih kencang dan membuat banyak terobosan yang smart,” ucap Menpar Arief Yahya di Jakarta.
Atraksi danau vulkanik terbesar didunia itu terus dipoles, dicarikan sisi paling kuat sebagai magnet untuk menjawab pertanyaan mengapa wisman harus berkunjung ke sana. Tidak mungkin hanya danaunya saja. Karena itu harus ditemukan kombinasi cantik antara nature, culture dan man made. “Inilah yang akan didesain secara integrated oleh Badan Otoritas yang memiliki kewenangan otoritatif dan koordinatif di sana,” kata Mantan Dirut PT Telkom Indonesia itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Percepatan perpanjangan pesawat di bandara Silangit dari 2200 m menjadi 2.650 m merupakan bagian dari Akses. Selain itu, dilakukan juga pelebaran runaway dari 30 m menjadi 45 m, serta pembangunan terminal, yang semula hanya di desain dengan kapasitas 100 ribu penumpang setahun. Pasalnya, jumlah penumpang saat ini sudah mencapai 15 ribu per bulan dan per tahun bisa mencapai 180 ribu. Jumlah tersebut sudah overloaded sehingga harus didesain ulang untuk 10 hingga 20 tahun mendatang.
“Silangit tidak lama lagi harus sudah menjadi international airport,” tutur Marketing of The Year 2013 versi MarkPlus itu.
Jalan dari Silangit ke Parapat sudah diperlebar di sebelah kanan dan kiri. Sementara, outer ring road di Samosir sedang dalam proses oleh Kemen PU PR. Jalan tol dari Kuala Namu ke Tebing TInggi, lanjut ke Pematang Siantar. Selanjutnya memasuki pelebaran jalan dari Siantar ke Parapat. “Ditambah lagi akan ada aktivasi kereta api dari Medan ke Pematang Siantar. Itu akan sangat membantu pengembangan akses menuju danau terdalam di dunia tersebut,” ungkap Menpar Arief Yahya.
Dari sisi Amenitas, akan dibangun fasilitas hotel, akomodasi, resort, restoran, café, dan lainnya. Salah satu tugas BOP Danau Toba adalah membentuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata seperti Nusa Dua Bali-nya Danau Toba. “Saya tidak terlalu khawatir, karena sekarang sudah banyak investor yang siap masuk ke kawasan Danau Toba,” sambungnya.
“Cara memasarkan Danau Toba agar bisa menjangkau semua kalangan dengan penetrasi yang kuat, cukup mudah caranya. Semua bisa dilakukan dengan Go Digital! Customers kita sudah digital lifestyle, sudah bergaya hidup digital. 70 persen orang search and share dengan digital. Karena itu kita tidak boleh menggunakan cara konvensional untuk menjaring mereka. Ketika customers sudah berubah, maka kita sebagai penyedia jasa juga haru berubah pula,” sebut Menpar Arief Yahya.
Ke depannya, Kemenpar akan menyediakan pasar digital, lalu para pelaku industri dan pebisnis bisa menggunakan pasar itu untuk berjualan. Pasar itu tidak tampak mata, tetapi berada di dunia maya, atau istilahnya Digital Marketplace. Pasarnya disebut dengan Indonesia Travel Xchange (ITX). Kelak semua industri terkait dengan Pariwisata ada di situ.
“Karena itulah kami berada di sini, mengumpulkan para pelaku industri Pariwisata untuk mendapatkan informasi yang benar, lengkap dan konkret, langsung ke implementasi, serta gratis,” kata Samsriyono Nugroho, Stafsus Menpar Bidang IT di Medan, Sumatera Utara. Di samping itu, Kadispar Sumut Elisa Marbun mengumpulkan sejumlah industriawan dan para Kadispar Kabupaten Kota se-Sumut, untuk mendengarkan langsung paparan yang dimaksud.
Samsriyono menjelaskan gambar besarnya, bahwa Kebijakan Go Digital Be The Best yang akan dilakukan Kemenpar itu sudah akan dijalankan tahun 2017. Lalu teknisnya disambung oleh Claudia Ingkiriwang, Ketua Probis Indonesia Travel X-change (ITX), Sigma. “Para pelaku industri juga merasa senang karena program digitalisasi ini mengantarkan mereka menuju era baru, yakni more digital more personal, more digital more global, more digital more professional,” jelas Sam.
Selain itu, mereka hadir tanpa dipungut biaya, difasilitasi oleh Kadisparda Sumut. Mereka akan dibuatkan template website, mereka diajari bagaimana posting di website untuk own media mereka. Lalu dibuatkan booking system dan payment system yang semuanya gratis. “Jika membuat sendiri, bisa habis Rp300-400 juta. Namun ini dibebaskan agar lebih banyak industri yang masuk,” lanjut Sam yang menyebut acara itu sukses.
(odh/odh)