Menpar Arief Serukan Kepala Daerah Mencontoh 2 Orang Ini

adv | CNN Indonesia
Jumat, 04 Nov 2016 00:00 WIB
Kesuksesan pembangunan destinasi wisata daerah, 80% merupakan sumbangsih dari kepala daerah.
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan kesuksesan pembangunan destinasi wisata daerah, 80% merupakan sumbangsih dari kepala daerah. Jika pemimpin daerah sudah berkomitmen, maka semua program dengan mudah akan berjalan. Begitu pun sebaliknya.

“Karena tugas pemimpin itu menentukan arah dan mengalokasikan sumber daya!” kata Arief.

Arief menunjuk Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Gubernur Sulut, Olly Dondokambey sebagai pemimpin daerah yang dapat dicontoh dalam mengembangkan pariwisata sebagai core economy bagi daerahnya. “Hasilnya luar biasa. Sulut hebat, dapat mendatangkan wisman Tiongkok. Banyuwangi sangat kuat membangun pariwisata sebagai backbone ekonomi daerahnya,” sambungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini pemimpin daerah seharusnya tidak ragu lagi memantapkan destinasi wisatanya. Terlebih Presiden Jokowi sudah menunjuk sektor pariwisata sebagai core economy.

“Pariwisata itu penyumbang PDB, Devisa dan Lapangan Kerja yang paling mudah dan murah. Bank Dunia mempertegas, bahwa pariwisata punya prospek paling bagus untuk menarik investasi ke Indonesia. Setiap spending USD 1 Juta di sektor pariwisata, menghasilkan PDB USD 1,7 Juta atau 170%, tertinggi dibanding industri lainnya,” jelas Arief Yahya.

Dari sisi PDB, Pariwisata menyumbangkan 10% PDB nasional, dengan nominal tertinggi di ASEAN. PDB pariwisata nasional tumbuh 4,8% dengan tren naik sampai 6,9%, jauh lebih tinggi daripada industri agrikultur, manufaktur otomotif dan pertambangan.

Sementara dari sisi devisa, pariwisata peringkat ke-4 penyumbang devisa nasional, 9,3%. Pertumbuhan penerimaan devisa pariwisata tertinggi, yaitu 13%, dibandingkan migas, batubara, dan kelapa sawit yang negatif. “Biaya marketing yang diperlukan hanya 2% dari proyeksi devisa yang dihasilkan,” ungkapnya.

Tak ketinggalan pariwisata adalah penyumbang 9,8 juta lapangan pekerjaan, atau sebesar 8,4% secara nasional dan menempati urutan ke-4 dari seluruh sektor industri. Dalam penciptaan lapangan kerja, sektor pariwisata tumbuh 30% dalam waktu 5 tahun. “Pariwisata itu pencipta lapangan kerja termurah, dengan USD 5.000/satu pekerjaaan, dibanding rata-rata industri lainnya sebesar USD 100.000/satu pekerjaan,” paparnya.

Prestasi lainnya kini Country Brand Wonderful Indonesia melesat lebih dari 100 peringkat menjadi ranking 47, mengalahkan Truly Asia Malaysia (ranking 96) dan country branding Amazing Thailand (ranking 83).

“Karena itu harus ada spirit Indonesia Incorporated. Negara ini hanya akan dapat memenangkan persaingan di tingkat regional dan global apabila seluruh Kementerian/Lembaga sampai ke CEO Commitmen daerah yang ada bersatu padu untuk fokus mendukung Core Business yang telah ditetapkan. Maju Serentak Tentu Kita Menang,” jelas Arief yang dianugerahi Marketeer of The Year 2013 oleh MarkPlus itu.

Arief Yahya pernah pernah berpesan pada para pimpinan daerah baik Gubernur, Bupati, Wali Kota yang masih ragu. Merujuk dari Jim Collins dalam buku Good to Great dia meminta agar para CEO daerah ini menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat.

“The right people are your most important assets. Orang-orang yang tepat adalah aset terpenting dari sebuah organisasi. Dan ingat, orang-orang yang tepat tersebut lebih banyak ditentukan oleh karakter (character) dan kapabilitasnya (capability) dibandingkan pengetahuan spesifik (knowledge) ataupun keahliannya (skill). Saya berharap bahwa organisasi yang kita cintai ini bisa mengimplementasikan prinsip First Who then What dan mampu menempatkan orang-orang terbaik di posisi-posisi terbaik”.

Menurut Arief dengan orang-orang terbaik organisasi atau lembaga dapat menjadi yang terbaik dengan kinerja yang luar biasa. Pariwisatasudah dijadikan prioritas oleh Presiden Joko Widodo, selain infrastruktur, maritim, pangan dan energi. Pariwisata bahkan dijadikan core economy karena dinilai sebagai komoditas yang paling sustainable, paling menyentuh ke level bawah masyarakat dengan share economy, dan performance setiap tahunnya menanjak saat produk minyak dan gas bumi, batu bara, kelapa sawit terus merosot. (odh/odh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER