Sambas, CNN Indonesia -- Festival Wonderful Indonesia (FWI) ke-4 di Aruk (perbatasan Indonesia-Malaysia) dibanjiri oleh pengunjung. FWI ke-4 digelar di Lapangan Terminal Sajingan Besar kecamatan Aruk kab Sambas Kalbar. Festival tersebut berlangsung selama dua hari pada tanggal 5 hingga 6 November lalu.
FWI merupakan
event unggulan Kemenpar untuk menarik wisman perbatasan (
cross border tourism). Di hari pertama yang dilangsungkan pada hari Sabtu (5/10) lalu berhasil didatangi lebih dari 3500 penonton. Pengunjung datang dari Serawak dan Sabah (Malaysia Timur) ditambah dengan warga lokal Sambas Kalbar. Jumlah pengunjung naik disbanding
event sebelumnya pada bulan September lalu. Pada bulan lalu,
event tersebut dikunjungi sebanyak 2500 orang pada hari pertama dengan jumlah wisman 1062.
Dari 3500 penonton yang datang pada tanggal 5 November itu, jumlah wisman Malaysia yang datang sebanyak 1462 orang. Jumlah tersebut naik sebanyak 400 wisman. Membludaknya penonton tidak terlepas dari kreativitas Kemenpar yang selalu memberi warna baru dalam festival. Daya tarik terkuat masih atraksi hiburan musik dangdut, dan melayu. Pada hari pertama, panitia memboyong artis dangdut ibukota Selvi Kitty. Biduan berkulit putih itu sukses menggoyang ribuan penonton yang memenuhi lapangan. Sudah tidak bisa dibedakan lagi mana warga Malaysia dan warga lokal. Semua berbaur berjoget bersama. Dari tua hingga muda berduyun-duyun dan berkumpul ke lokasi sebelum acara dimulai pukul 14.00 Wib.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya datang bersama keluarga berjumlah 6 orang. Kami suka hiburan Indonesia terutama dangdut," kata Siti Zulaiha, perempuan asal Lundu, Serawak Malaysia. Selain menonton hiburan, mereka juga akan mencari kerajinan dan oleh oleh yang dijual di lokasi.
Sampai pukul 4 sore, Selvi bergoyang sampai 7 lagu. Penampilan yang membuat penonton makin heboh saat penyanyi asal Garut itu membawakan lagu miliknya SSG (Suka Sekali Gratisan). Cuaca mendung sejak siang seolah tak mampu mendinginkan lapangan yang bergetar oleh jogetan penonton.
"Indonesia-Malaysia yuk kita bersatu. Bergoyang bersama Wonderful Indonesia. I Love Wonderful Indonesia," teriak Selvi disambut gemuruh "yes".
Bupati Sambas, H. Atbah Romin Suhaili, Lc yang membuka FWI tak henti hentinya mengucap syukur. Berterima kasih kepada Kementerian yang dipimpin Menteri Arief Yahya dan juga warga perbatasan yang bersama sama menciptakan atraksi keindahan di
cross border.
Event tersebut berhasil mengundang wisman ke Indonesia.
"Festival ini sangat cerdas mendatangkan wisman. Kami Pemkab Sambas bersama Kemenpar harus melestarikan terus menerus. Bahkan saya akan berjuang meminta Pak Jokowi menuntaskan pembangunan jalan perbatasan supaya akses keluar-masuk warga Malaysia atau sebaliknya lebih lancar lagi," katanya.
Bupati meminta warga Aruk di perbatasan bersiap menyambut air bah wisatawan mancanegara jika akses sudah dibuka. Dia optimis 2017 pengaspalan jalan dan pembenahan pos lintas batas Aruk selesai. "Kita harus siap-siap jualan. Harus punya produk andalan yang dibutuhkan. Jangan sampai mereka datang tapi kita tidak punya barang yang layak dijual," warning nya.
Semangatnya harus menguras uang yang dibawa wisman. "Turis yang datang harus kita kuras duitnya. Bukan dikuras karena dicopet atau dipungli, tapi karena jualan barang barang kita," optimis.
Konsul Muda Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KJRI Kuching, Marisa Febriana Wardani yang datang mewakili Kepala Konjen RI Jahar Gultom berharap festival menjadi perekat antara dua negara. Sebagai mitra kerja Kemenpar pihaknya selalu bekerja sama menghadirkan warga Malaysia ke tanah air.
"Tolong pemkab Sambas juga membantu menciptakan keamanan sehingga para turis nyaman menikmati atraksi atau destinasi yang kita tawarkan," ujarnya.
Eddy Susilo, Kepala Bidang Festival Pasar Asia Tenggara Kemenpar menyampaikan bahwa kabupaten Sambas merupakan
gateway (pintu masuk) wisman Serawak dan Sabah yang potensial. Namun harus dibarengi dengan 3A (akses, amenitas, dan atraksi). Akses jalan dan
border harus diperbaiki, perhotelan dan kuliner juga disiapkan, acara-acara dan destinasi diperbanyak. "3A ini harus digarap semua,"katanya, mewakili Rizki Handayani, Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar.