Jakarta, CNN Indonesia -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) membuka kembali jalur lama antara Stasiun Ambarawa-Jambu-Bedono. Sebelumnya pada zaman penjajahan Belanda, jalur kereta itu digunakan untuk mengangkut hasil bumi. Saat ini, jalur itu digunakan untuk mengembangkan potensi wisata daerah yang dilewatinya.
Tak hanya sejarah, jalur itu memiliki rel bergerigi [secara sederhana disebut berguna untuk pengereman manual] di antara dua rel, pada tanjakan dan turunan tajam di jalur Jambu-Bedono. Jalur unik ini memiliki panjang 5,6 kilometer, yang hanya ada di India, Swiss dan Indonesia.
“Mulai dari kereta uapnya, jalurnya, sampai stasiunnya, menjadi atraksi wisata sejarah yang sangat menarik,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, di Jakarta pada Selasa (8/11). ”Hal ini sangat baik bagi pengembangan pariwisata Indonesia, khususnya kawasan Borobudur,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota Pokja Percepatan 10 Destinasi, Borobudur Kementerian Pariwisata, Larasati Sedyaningsih, mengatakan bahwa wisata transportasi kuno sudah lebih dulu populer di San Francisco, Amerika Serikat.
“Di Indonesia, kereta yg digunakan jenis uap seri B 2502 yang dapat menarik dua gerbong penumpang berkapasitas 80 orang,” kata Laras. Seperti diketahui, PT KAI telah menjual paket wisata kereta uap dari Stasiun Ambarawa menuju Stasiun Tuntang.
Manajer KAI Humasda 4 Semarang, Edi Suswoyo, mengatakan kalau penambahan rute dilakukan demi meningkatkan jumlah wisatawan ke Jawa Tengah.
”Semakin banyak atraksi di Jawa Tengah, maka jumlah wisatawan yang datang juga semakin meningkat,” ujar Edi. Dikatakan Edi, Ambarawa memiliki banyak potensi wisata yang sayang untuk dilewatkan. Salah satunya adalah Museum Kereta Api Ambarawa.
Museum Ambarawa merupakan Stasiun Willem I yang berdiri pada 1873. Di dalam museum, terpanjang puluhan jenis kereta uap serta peralatan operasional kereta, misalnya karcis, baju, dan peluit peninggalan Belanda dan Jepang dari tahun 1800-an.
Tak hanya menambah wawasan sejarah, wisatawan yang datang juga bisa naik kereta diesel maupun uap yang berputar di sekitar museum.
(ard)