Era Soekamto Beri Makna Baru pada Cinta Lewat Fesyen

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Jumat, 11 Nov 2016 16:21 WIB
Desainer Era Soekamto kembali menghadirkan karya terbarunya di IPMI Trend Show. Dia menghadirkan koleksi busana yang didasari cinta, Asmaradhana.
Alih-alih memakai warna pink yang lekat dengan cinta, Era memilih warna putih dan emas untuk menggambarkan keanggunan cinta. (CNN Indonesia/Endro Priherdityo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nama Era Soekamto lekat dengan nama maestro batik Iwan Tirta. Setelah empat tahun berfokus mempertahankan warisan kebudayaan dari Iwan Tirta, kini ia kembali mengasuh label miliknya sendiri, Era Soekamto Indonesia.

"Selama empat tahun terakhir, saya konsentrasi penuh menaikkan Irwan Tirta Private Collection, sekarang saatnya mumpung ada yang bisa didorong dari label saya sendiri dan ini perayaan saya bersama IPMI sejak 1999," kata Era saat ditemui usai pergelaran karyanya di IPMI Trend Show di Jakarta, pada Kamis (10/11).

Kembalinya Era Soekamto ini ditandai dengan fashion show di IPMI Trend Show. Melalui tema Asmaradhana, ia memperkenalkan kembali esensi di balik rasa cinta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asmaradhana terinspirasi dari puisi cinta berjudul sama. Puisi ini dipersembahkan oleh seorang raja Jawa kepada ratu dan seluruh perempuan Jawa.

"Saya merasa semua harus kembali pada esensi, tentang sejarah. Saya ingin mengajak orang kembali ke zaman di mana seorang putri Jawa diajarkan di rumah mereka rasa di balik rasa, melalui menari atau membatik," kata Era.

"Pesan raja dalam Asmaradhana tersebut adalah bahwa tidak ada sesuatu yang membuat lebih cantik dibandingkan cahaya yang datang dari dalam diri. Seperti Tuhan ada di dalam diri, pasti 'bercahaya.' Jadi ini jawaban semuanya, yaitu cinta," kata Era.

Era menghadirkan 12 koleksi couture dengan model yang lebih mudah dikenakan dalam keseharian. Didominasi dengan cutting loose dan adaptasi dari kebaya, Era menginginkan makna baru kecantikan seorang wanita.

Berbagai potongan dress panjang loose yang dipadukan dengan berbagai outerwear sheer seperti cape terlihat anggun. Selain itu, dia juga menghadirkan berbagai dress strapless, sleveless dengan potongan panjang yang dipadukan berbagai aksesori emas yang mewah.

Memiliki pengetahuan yang mendalam dan fasilitas warisan ilmu batik dari sang maestro pun tak dilewatkan oleh creative director Irwan Tirta Private Collection ini. Beberapa motif yang digunakan seperti motif bentuk burung dara. Era ingin mengenalkan beberapa motif yang jarang dilihat publik.

Dalam Asmaradhana, Era membuat putih dan emas kehijauan menjadi warna dominan. Alih-alih memilih merah muda yang identik dengan cinta, ia beranggapan putih dan emas adalah lambang dari cinta yang direfleksikan dalam bentuk cahaya.

Sedangkan hijau, Era menganggap sebagai refleksi kesehatan, atau kesuburan dalam beberapa mitologi Jawa.

Bertahun-tahun menekuni batik, Era mencoba hal baru dalam Asmaradhana. Ia mengombinasikan teknik membatik via canting dengan teknik prada yang akrab di budaya Bali.

Namun ada beberapa yang berbeda, Era tidak menggunakan malam dan menggantinya dengan prada (emas) yang menegaskan kemewahan, namun harmonis dengan organsa dan sutra putih yang digunakan. Ia pun mengakui teknik ini adalah inovasi lain yang tengah ia coba selama lebih dari enam bulan persiapan.

Memandang Asmaradhana seperti melihat sosok Era lain yang selama ini 'bersembunyi' di balik kemegahan dan adibusana khas Irwan Tirta.

Sebagai creative director dari dua label yang berbeda, Era sukses memisahkan kedua label tersebut namun masih memiliki benang merah, esensi kehidupan dari sudut pandang filosofi Jawa yang kehilangan makna di kehidupan saat ini.

"Pesan yang ingin saya tekankan," Era menegaskan, "adalah apa pun agamanya, apa pun masalahnya, selesaikan dengan cinta."

Koleksi Asmaradhana Era SoekamtoKoleksi Asmaradhana Era Soekamto (CNN Indonesia/Endro Priherdityo)


(vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER