Jakarta, CNN Indonesia -- Gedung pertunjukan Bataclan di Perancis menjadi saksi bisu saat kelompok teroris ISIS melakukan dengan sejata api yang menewaskan 90 orang pengunjungnya pada 13 November setahun yang lalu.
Saat ini gedung pertunjukkan yang terletak di kawasan 50 Boulevard Voltaire, Paris, itu sudah kembali beroperasi.
Dan pada akhir pekan ini, Bataclan akan menyelenggarakan konser musik Sting untuk mengenang serangan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara yang ditujukan bagi 130 korban serangan ISIS di Paris lalu berlanjut pada Minggu (13/11). Presiden Perancis Francois Hollande dan Wali Kota Paris Anne Hidalgo akan meresmikan plakat yang dipajang di luar Bataclan.
Kengerian serangan teroris itu masih terus menghantui warga Paris. Sembilan dari 400 orang yang terluka dalam kejadian tersebut sampai saat ini pun masih mendapat perawatan yang intensif di rumah sakit.
Sting dijadwalkan untuk tampil selama satu jam dalam konser yang tiketnya yang terjual habis saat pertama kali dijual pada Selasa (8/11).
“Semua orang akan melihat Bataclan hidup lagi,” kata salah satu pengelola gedung, Jerome Langlet, seperti yang dikutip dari
AFP.Pembukaan kembali Bataclan sudah pasti mengusik kenangan buruk bagi para korban, namun rekan Langlet, Jules Frutos, mengatakan kalau salah satu cara bangkit dari keadaan itu ialah dengan keberanian.
“Kita harus sama-sama bangkit dari kenangan buruk itu dengan tidak meninggalkan tempat ini,” ujar Frutos.
Sting mau tampil di Bataclan setelah Frutos menghubunginya langsung. Frutos melakukan hal itu karena mengetahui kalau Sting menyatakan siap diajak tampil di Bataclan dalam beberapa wawancara media.
Bersama The Police, Sting sempat tampil di sana pada 1979.
“Kedatangannya sangat berarti bagi kami,” kata Frutos, yang lanjut mengatakan kalau serangan juga memberi kenangan buruk bagi industri hiburan Perancis.
Sejak pertama kali dibuka pada 1864, Bataclan sudah menjadi tempat konser musisi legendaris yang tampil di Paris.
Ketika pertama kali dibangun, gedungnya memang sengaja dibuat mirip dengan pagoda di China. Namanya berasal dari judul karya komposer opera Jacques Offenbach yang memopulerkan tarian can-can.
Sejumlah musisi legendaris pernah tampil di sana, mulai dari Lou Reed, Genesis, The Clash, The Cure, Blur, Jeff Buckley sampai Prince. Begitu juga dengan seniman asal Perancis seperti Telephone, Alain Bashung dan Indochine.
Setelah serangan usai, pengelola gedung mengganti permukaan seluruh area yang ternoda darah korban, mulai dari lantai, tembok, sampai kursi penonton, dengan tetap mempertahankan keasliannya.
Proses renovasi itu menelan dana sampai jutaan euro.
Tak hanya di Bataclan, acara mengenang korban serangan juga akan dilaksanakan di beberapa kawasan Perancis.
Setelah Sting, minggu depan deretan musisi sudah menunggu untuk tampil di sana. Pete Doherty ‘The Libertines’, Youssou N'Dour dan Marianne Faithfull dijadwalkan tampil pada Rabu (16/11).