Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pilot dari sebuah maskapai penerbangan asal Amerika Serikat melarang penumpang untuk membahas masalah politik selama berada di dalam kabin pesawatnya.
Dikutip dari
Travel and Leisure pada Jumat (18/11), hal itu dilakukannya setelah dua penumpang bertengkar mengenai pemilu AS sepanjang penerbangan.
Dua penumpang tersebut mendukung calon presiden yang berbeda, yaitu Donald Trump dari Partai Republik dan Hillary Clinton dari Partai Demokrat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama penerbangan dari San Francisco, AS, ke Puerto Vallarta, Meksiko, yang berdurasi tiga jam, dua penumpang yang duduk bersebelahan itu beradu mulut.
Tentu saja penumpang yang duduk di sekitarnya merasa terganggu, sehingga sang pilot harus turun tangan.
“Tolong hormati penumpang yang lain, yang mungkin juga memiliki perbedaan pendapat. Jika ada yang mendukungnya, silakan. Jika tidak, mohon dipahami,” kata sang pilot, melalui pengeras suara.
“Tidak ada yang diizinkan untuk membahas masalah politik dalam penerbangan ini. Kita sedang berada dalam wadah besi di ketinggian 35 ribu kaki. Kalau masih ada yang melakukannya, silakan pilih penerbangan esok,” lanjutnya.
Penumpang lain yang mendengar pernyataan sang pilot langsung bersorak dan bertepuk tangan meriah, tanda setuju.
Setelah pilot memberi pernyataan, suasana kembali kondusif, hingga pesawat mendarat di tujuannya.
(ard)