Berlokasi di pusat ibu kota Baku, International Mugham Center of Azerbaijan, hampir keseluruhan penampil dalam festival ini adalah warga lokal. Mereka adalah pelajar atau alumni yang melakukan studi Indonesia, baik di Azerbaijan maupun di Indonesia sendiri.
Salah satunya adalah Narmin. Perempuan berusia 25 tahun ini mampu menyajikan tarian Bali yang terbilang sulit untuk orang asing.
"Untuk festival ini, saya mempelajari tarian Bali selama kurang lebih empat minggu. Selain karena saya sendiri yang ingin menarikan tarian ini, kata teman-teman juga gerakan saya cukup bagus sehingga saya semakin percaya diri," ujar Narmin saat dijumpai CNNIndonesia.com usai pertunjukan, Sabtu (19/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Foto: CNN Indonesia/Ranny Virginia Utami Narmin adalah salah satu warga Azerbaijan yang menampilkan tari budaya asal Indonesia. |
Menurut Duta Besar Republik Indonesia untuk Azerbaijan Husnan Bey Fananie, Indonesia adalah negara yang sangat besar. Ia berharap, Indonesia bisa semakin dikenal dan dihormati melalui festival budaya ini.
"Saya memiliki kepentingan untuk memberitahukan kepada dunia, terutama kepada masyarakat Azerbaijan yang belum tahu tentang Indonesia, bahwa Indonesia adalah negara yang kuat di bidang budaya dan peradaban," ujar Husnan.
Selain tari Bali, para penampil asal Azerbaijan ini juga menyajikan sejumlah tarian Indonesia lainnya, seperti tari Piring, tari Saman dan tari Indang. Kendati gerakan mereka masih jauh dari sempurna, tetapi kebulatan tekad dan niat mereka untuk ikut berpartisipasi mempromosikan Indonesia melalui budaya patut diapresiasi.
"Saya bangga dengan para penampil yang luar biasa ini. Mereka akan menjadi agen-agen kami yang sangat hebat untuk lebih bisa menyebarluaskan Indonesia di kalangan masyarakat Azerbaijan," ujar Husnan.
Meski cuaca dingin berangin, warga Azerbaijan tampak antusias berkumpul untuk menyaksikan budaya Indonesia. Tak kurang dari lima ratus pengunjung hadir pada hari pertama perhelatan ini.
Turut hadir perwakilan dari pemerintah Azerbaijan, yakni Menteri Pariwisata Abulfaz Garayev. Kehadiran Garayev memperlihatkan kedekatan hubungan bilateral antarkedua negara.
Meski bertajuk budaya, festival ini juga turut menggandeng beberapa pengusaha asal Indonesia. Lebih dari 150 delegasi dari berbagai latar belakang datang untuk memamerkan beragam produk Indonesia, seperti rempah-rempah, kopi luwak dan batik.