Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan tahun lalu, terdapat sebuah kampung bernama Banjar Masih yang berada di bagian utara muara sungai Kuin. Kampung itu terbentuk oleh lima aliran sungai kecil, yaitu Sipandai, Sigaling, Keramat, Jagabaya dan Pangeran.
Kampung tersebut kemudian berkembang menjadi kerajaan yang dikenal dengan nama Kerajaan Banjar.
Lima ratus tahun berlalu, Kerajaan Banjar berubah menjadi Banjarmasin, kota terbesar dan terpadat di Kalimantan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati kini dikenal sebagai kota modern, Banjarmasin tidak melupakan sejarahnya. Hal itu terlihat dari banyaknya festival yang digelar untuk terus melestarikan budaya lama, seperti Festival Budaya Pasar Terapung di siring Sungai Martapura, yang akan digelar mulai Jum’at (16/9) hingga Selasa (20/9) mendatang.
“Selama lima hari penyelenggaraan festival akan dipentaskan berbagai kegiatan seni dan budaya daerah, termasuk juga parade dan Jukung Hias di Sungai Martapura,” kata Asdep Pengembangan Segmen Pasar Personal Kementerian Pariwisata, Raseno Arya.
Kegiatan yang dimaksud adalah Pawai Budaya, Banjar Fashion Carnaval, Festival Sinoman Hadrah, Lomba Permainan Tradisional Balogo, Festival Kuliner Daerah pada Kampoeng Banjar, Sasirangan Street Festival, Lomba Masak Chef Hotel dan Restoran, Lomba Jukung Hias Para Pedagang Pasar Terapung, dan Lomba Foto Objek Festival Pasar Terapung.
Raseno mengatakan festival tahun ini digelar lebih meriah karena berbarengan dengan hari jadi Kota Banjarmasin yang ke-490.
“Festival Budaya Pasar Terapung ini juga sudah menjadi agenda Kementerian Pariwisata dan jadi ikon Banjarmasin,” papar Raseno.
Keunikan pasar terapung itulah yang menjadi daya tarik wisata ibukota Kalimantan Selatan (Kalsel) tersebut. Selain itu, banyaknya festival budaya yang digelar di Banjarmasin, membuat angka kunjungan wisatawan terus meningkat.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) Kalsel Mohandas Hendrawan mengatakan Banjarmasin menjadi salah satu pintu masuk utama wisatawan.
“Setiap minggu Banjarmasin didatangi sekitar sekitar lima ribu wisatawan. Mereka mengunjungi obyek wisata siring Sungai Martapura, di mana ada wisata susur sungai dan pasar terapung,” sebut Mohandas.
Dia optimistis, berbagai program dan kegiatan yang digelar di Banjarmasin, bisa terus meningkatkan kunjungan wisatawan.
“Targetnya ada 100 ribu lebih wisatawan lokal dan 20 ribu wisatawan mancanegara, ini tentunya akan baik bagi perekonomian Banjarmasin,” ungkapnya.
(les)