Kemenangan Trump Bisa Ubah Gaya Busana Amerika

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Rabu, 23 Nov 2016 19:17 WIB
Terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat, bukan hanya akan memengaruhi dunia politik, tapi juga meluas ke ranah mode.
Kemenangan Donald Trump di Pemilu AS diprediksi akan memengaruhi dunia fesyen. (REUTERS/Carlo Allegri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kemenangan Donald Trump di Pemilu Presiden Amerika Serikat bukan hanya akan memengaruhi dunia politik negara adidaya tersebut, tapi juga meluas ke ranah mode.

Hal tersebut diprediksi oleh pengamat tren global Lidewij Edelkoort. Mengutip Independent, penduduk Amerika Serikat akan mengubah gaya berbusana mereka saat Trump menempati Gedung Putih.

“Tren fesyen Amerika sudah bisa dipastikan berubah setelah Trump jadi presiden. Amerika akan jadi lebih berani dalam berbusana,” kata Edelkoort.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, jika Hillary Clinton yang terpilih, gaya busana resmi—seperti yang dikenakan Clinton—akan membanjiri pasar. Bisa diprediksi, wanita AS akan banyak menggunakan setelan celana panjang dan jaket untuk acara-acara formal.

Sementara, terpilihnya Trump akan membuat dunia fesyen menjadi lebih kontroversial.

“Untuk sekarang, orang-orang masih akan bergaya seperti pada umumnya, tapi tahun depan, gaya mereka akan lebih berani. Lebih teatrikal, mengikuti gaya Trump yang kontroversial. Fesyen Amerika akan menjadi lebih ekstravagan,” terang Edelkoort kepada Deutsche Welle.

Alasan di balik berubahnya tren fesyen AS, menurut Edelkoort, bukan sekadar didasarkan pada karakter Trump yang ceplas-ceplos. Melainkan juga dipengaruhi kondisi sosial-politik yang berubah.

“Ketakutan, ketidakstabilan dan ketidakpastian akan tercermin pada banyak hal, terutama seni dan fesyen adalah bagian dari itu,” tambah dia.

Edelkoort memperkirakan, pada 2017, para desainer akan mengambil banyak inspirasi dari gaya masa lalu. “Fesyen akan mencari inspirasi dari masa-masa stabil, masa-masa penuh kejayaan, hal-hal yang menggembirakan,” kata wanita yang pernah bekerja sebagai konsultan GAP, L'Oréal dan Prada.

Apalagi, menurut dia, selama ini mode Amerika Serikat banyak berkiblat pada gaya basic dan minimalis, dengan penggunaan warna-warna monokrom.

“Itu akan segera berubah,” tuturnya.

Edelkoort menyebut, gaya busana wanita akan lebih banyak mengadopsi elemen maskulin, untuk menunjukkan keberanian dan kesetaraan gender. Di sisi lain, gaya busana pria akan cenderung lebih ‘lembut.'

“Warna-warna yang digunakan lebih lembut dan tidak mencolok,” kata dia.

Meskipun begitu, Edelkoort sendiri mengungkap bahwa gaya busana Trump sendiri, tidak akan banyak ditiru. Kontras dengan pilihan setelan slim fit yang dikenakan Presiden Barack Obama selama menjabat. Setelan itu jadi tren tersendiri di kalangan kaum eksekutif. (vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER