'Fashion Stylist,' Si Pemoles Gaya Selebriti

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Kamis, 24 Nov 2016 15:43 WIB
Dandanan para selebriti sering kali tampak memesona. Ini tak terlepas tangan-tangan terampil fashion stylish macam Caren Delano.
Dandanan para selebriti sering kali tampak memesona. Ini tak terlepas tangan-tangan terampil fashion stylish macam Caren Delano. (Dok. Tim Muara Bagdja)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dandanan para selebriti dan sosialita sering kali tampak memesona. Bukan hanya lantaran mereka diberkahi wajah rupawan, melainkan juga 'dipermak' oleh tangan-tangan terampil penata gaya atau fashion stylish.

Tangan Rachel Zoe, misalnya, berpengalaman 'memermak' sederet artis papan atas Hollywood, antara lain Cameron Diaz, Kate Hudson, Demi Moore, Liv Tyler, Anne Hathaway, Jennifer Lawrence, dan Miley Cyrus.

Padahal wanita kelahiran 1 September 1971 ini bukan penata gaya 'tulen.' Sebelumnya, ia pernah menjadi editor fesyen, hingga menjadi penata gaya sekaligus perancang mode terkenal kepercayaan para artis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepak terjang Rachel menginspirasi banyak orang, tak terkecuali pemuda Indonesia bernama Caren Delano. Tak sekadar ikut-ikutan, Caren juga terobsesi mengenalkan profesi penata gaya kepada publik Indonesia.

"Tugas seorang fashion stylist atau pengarah gaya, menurut saya, itu melayani orang untuk bisa menentukan penampilan yang luar biasa," kata Caren saat ditemui CNNIndonesia.com, di Jakarta, pada Rabu (23/11).

"Pengarah gaya di Jakarta kebanyakan mulai dari media, mereka mengadakan gaya mode saat ini kemudian difoto untuk pembaca mode. Sedangkan tanggung jawab saya membuat penampilan mereka luar biasa."

Caren menyadari, profesi pengarah gaya belum begitu populer di telinga masyarakat Indonesia. Padahal profesi ini masih satu lingkup dengan desainer, model, penata rias atau rambut, penata panggung, di jagat fesyen.

Namun ia tak patah arang. Setelah sempat belajar desain di sekolah mode Susan Budihardjo, pada 1999, Caren mendalami bisnis dan penjualan mode di New York Fashion Institute of Technology, pada 2006.

Setahun kemudian, pada 2007, ia melanjutkan studi di jurusan Luxury Goods di New York University. Selain menimba pengetahuan, ia juga bekerja paruh waktu sebagai personal shopper di butik di New York.

Pengalaman kerja di bidang retail, diakui Caren, membuatnya memahami berbagai kasus yang biasa dihadapi pengarah gaya, dari karakter klien, bentuk tubuh, tren, sampai padu padan sesuai kebutuhan dan citra si klien.

Setelah bertahun-tahun menetap di New York, Caren memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Selain alasan orang tua, ia juga ingin mewujudkan cita-citanya menjadi pengarah gaya setaraf idolanya, Rachel Zoe, di Indonesia.

Diakui Caren, bukan hal mudah berkompetisi di luar negeri. Bagaimanapun warga setempat lebih diperhitungkan ketimbang pendatang seperti dirinya. "Bisa sih bermimpi," katanya, "namun tidak bisa tinggi sesuai keinginan."

"Makanya," Caren menegaskan, "saya ke Jakarta, dan saya yakin punya banyak kesempatan membuka lapangan pekerjaan sendiri."

Begitu tiba di Jakarta, Caren tidak bekerja sebagai pengarah gaya atau penulis mode di media massa sebagaimana karier awal yang dirintis banyak pengarah gaya terkenal, termasuk Rachel. Ia langsung menuju target.

Target Caren: mendandani para selebriti dan sosialita. Setelah mengalami jatuh bangun, ia pun kebagian peran penting: mendandani selebriti Indonesia, dari Krisdayanti, Titi DJ, Syahrini, sampai yang terbaru: Agnez Mo.

Kini, Caren bergiat mengenalkan profesi pengarah gaya kepada masyarakat, salah satunya melalui pameran fotografi bertajuk The Backstage di Grand Indonesia, Jakarta. Ia menggandeng fotografer Glenn Prasetya.

Caren berharap, profesi pengarah gaya bukan sebatas 'ngumpet' di belakang panggung, namun bisa lebih dihargai masyarakat.

Di sisi lain, tidak semua selebriti menggunakan pengarah gaya untuk 'memermak' penampilannya, baik di keseharian atau saat menghadiri acara tertentu. Aktor dan model Ferry Salim, salah satunya.

"Saya dari dahulu tidak pernah menggunakan pengarah gaya," kata Ferry saat ditemui CNNIndonesia.com di Grand Indonesia. "Namun pengarah gaya penting bagi selebriti, ada beberapa yang tidak bisa 'nge-style' diri sendiri."

Menurut Ferry, yang terpenting adalah memupuk kepercayaan diri. "Tidak boleh malu memakai apa saja. Yang terpenting, cocok dengan karakter diri sendiri. Mode terbaru belum tentu cocok sama karakter diri."

"Saya biasanya memadu padan sesuai mood, karena saya suka semuanya mulai dari baju, kaca mata, celana, sepatu. Dan biasanya saya melihat rilis terbaru desainer luar untuk koleksi pria, lalu digabung-gabung saja." (vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER