Kenali Gejala Gangguan Mental Kanye West

Vega Probo | CNN Indonesia
Jumat, 25 Nov 2016 12:51 WIB
Gangguan mental yang diderita Kanye West bukan hanya gara-gara kelebihan beban kerja. Agar tak bertambah parah, cermati gejalanya sedari awal.
Gangguan mental yang diderita Kanye West bukan hanya gara-gara kelebihan beban kerja. Agar tak bertambah parah, cermati gejalanya sedari awal. (REUTERS/Lucas Jackson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kabar tentang kondisi kejiwaan Kanye West menyita perhatian publik sepanjang pekan ini. E! News menyebutkan, Kanye menghentikan konser secara tiba-tiba usai menyanyikan dua lagu, pada Minggu (20/11).

Sehari kemudian, pada Senin (21/11), Kanye diketahui menderita gangguan mental saat mengunjungi pelatihnya, Harley Pasternak. Ia sangat kelelahan, dehidrasi dan tersiksa akibat stres. Setelah dirawat di rumah sakit, kondisi Kanye dikabarkan membaik.

Laman Inquisitr mengabarkan, gangguan mental yang diderita Kanye bukan hanya gara-gara kelebihan beban kerja. Segunung persoalan lain juga menjadi pemicunya. Menurut Radar Online, Kanye antara lain sempat bersitegang dengan ibu mertua, Kris Jenner.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gangguan mental (nervous breakdown) tak separah sakit jiwa. Tapi bisa jadi indikasi masalah kesehatan serius macam kecemasan dan depresi. Menurut Mayo Clinic, mental breakdown membuat seseorang sulit melakukan kegiatan normal gara-gara kelewat stres.

Agar tak bertambah parah, cermati gejala gangguan mental sedari awal. Jika anda merasakan lebih dari satu gejala ini selama beberapa hari, maka harus segera memeriksakan diri ke dokter agar mendapat penanganan lebih awal dan pemulihan lebih cepat.

Sulit Berkonsentrasi

Stres jangka pendek bisa memacu daya otak dengan melepas hormon-hormon yang memperluas ruang penyimpanan memori dan mengasah konsentrasi. Namun stres kronis bisa membuyarkan perhatian dan konsentrasi. Ini jelas berbahaya, terlebih saat berkendara.

Tak Berhenti Makan

Stres membuat otak melepas hormon termasuk adrenalin, juga menambah energi otot untuk melawan respon. Saat adrenalin terkuras, kortisol memerintah tubuh untuk mengisi energi dengan makanan. Ini tipuan, padahal anda tidak terlalu butuh makan.

Perut Seolah ‘Berontak’

Sakit dan kram perut kerap dirasakan saat stres dan cemas. Jika anda merasakan nyeri perut, sembelit, kembung, diare, bisa jadi ada gejala iritasi usus. Rata-rata penderita gangguan pencernaan atau irritable bowel syndrome (IBS) mengalami gangguan mental.

Tak Peduli Penampilan
 
Bila anda cuek melihat noda kopi di baju, bisa jadi bukan karena malas mengganti atau membersihkannya, tapi terjangkit masalah mental serius. Stres memang menggerogoti jiwa dan raga. Tak sekadar menyurutkan energi, juga motivasi untuk berbuat baik.

Mulai Malas-malasan

Gangguan mental seseorang bisa dicermati dari sikapnya yang tampak kurang bergairah dan malas-malasan saat berjalan atau duduk. Wajar, sebab gangguan mental memang menguras energi. Depresi menyurutkan mood, hingga terasa berat berbuat sesuatu.

Indra Penciuman ‘Rusak’

Bila anda mulai cuek dengan bau tidak sedap di rumah—yang biasanya bersih—itu pertanda level stres sedang tinggi. Hasil pengujian oleh University of Wisconsin-Madison menunjukkan fakta, bahwa bau busuk bisa tercium normal di hidung si stres.
 
Khawatir Hal Buruk

Terus menerus mengkhawatirkan sesuatu yang tidak pasti? Stres bisa menyulut kekhawatiran berlebihan. Extreme paranoia bisa jadi gejala gangguan kecemasan yang tidak terdiagnosis. Tak terkecuali ketakutan yang mengganggu pekerjaan dan kehidupan sosial anda.

Solusi alami bisa meringankan kecemasan, bila anda tak hendak menemui dokter. Yang penting, jangan sampai stres membuat anda jatuh sakit. Bersantai sejenak, sambil mengasah otak, mengisi TTS atau mewarnai gambar dan kegiatan lain untuk meredam stres.

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER