Jakarta, CNN Indonesia -- Roti
baguette khas Prancis identik dengan bentuknya yang lurus dan panjang. Namun kenyataannya, bentuk roti panjang seperti itu membuat beberapa orang kesulitan.
Salah satu di antara penggemar baguette yang mengaku merasa kesulitan membawa roti itu lantaran bentuk dan ukurannya adalah para pengendara sepeda.
Berawal dari kesulitan para pengendara sepeda untuk menyimpan baguette yang lurus dan panjang dalam ranselnya. Ketika di simpan dalam ransel, roti ini harus dilipat. Sayang hal ini menyisakan remah-remah roti yang berhamburan dalam tas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip
Lonely Planet, berdasar hal ini, seorang pembuat roti dan timnya di Landernau, Prancis memutuskan untuk mengubah roti ikonik Prancis ini.
Pembuat roti bernama Nicolas Le Darz dari bakery Le Darz memanggang roti yang 'ramah' bagi pengendara sepeda. Dia mengubah roti panjang ini menjadi bentuk mirip tapal kuda. Bentuk roti baguette terlipat ini diharapkan bisa menghilangkan adanya remahan roti akibat lipatan atau patahan paksa baguette.
Roti baguette tapal kuda ini dikenal dengan nama
baguette du motard (
biker baguette).
Le Darz menjual roti ini dengan harga satu Euro dan mempromosikannya lewat halaman Facebook. Dia pun melihat peminat du motard meningkat drastis.
Setiap harinya dia harus memanggang 30 buah baguette du motard. Jumlah ini meningkat di akhir pekan, dan mencapai 50 buah.
Dengan konsep adonan yang sama, dia memperkirakan toko roti lain akan mengikuti jejaknya. Bahkan seorang pembuat roti dari Swiss pun sudah menghubunginya. Pembuat roti Swiss ini bertanya pada Le Darz tentang cara pembuatan baguette du motard tersebut.
(vga)