Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali mengapresiasi keputusan Jokowi yang menaikkan alokasi anggaran Pariwisata 4 hingga 5 kali lipat, untuk mewujudkan target Pariwisata. Dia menilai solusi ini pas untuk mewujudkan 20 juta wisatawan mancanegara di tahun 2019 mendatang.
“Ini kabar bagus, ibarat ayam dan telur keduanya saling membutuhkan. Pariwisata memang benar sangat butuh biaya yang sangat besar. Keputusan Pak Presiden Jokowi dan Menpar Arief Yahya sudah sangat tepat di tengah transformasi ekonomi yang terjadi di dunia saat ini,” ujar Rhenald yang juga praktisi bisnis ini.
Menurut Rhenald kondisi perekonomian saat ini semua dalam keadaan stagnan dan industri dunia juga tidak bagus, sehingga strategi Indonesia cerdas mengedepankan sektor Pariwisata untuk kemajuan Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Lompatan Kemenpar yakni dengan jasa Pariwisata. Transformasi ini sangat efektif, lompatan ini sudah keputusan yang tepat membangkitkan perekonomian masyarakat dengan jasa Pariwisata,” ujarnya.
Rhenald menambahkan Indonesia mempunyai produk yang bagus di bidang Pariwisata. Oleh karena itu, dia optimis transformasi ekonomi jasa pariwisata ini dipastikan bisa efektif apalagi Presiden Jokowi punya komitmen terhadap pariwisata Tanah Air.
“Indonesia tepat, punya wisata ketenangan, alam, budaya, bahkan hiburan kita punya semua. Hanya saja, anggaran yang nanti ditambah itu juga harus dialokasikan untuk memperbaiki produk pariwisata kita. Produk kita juga harus dikemas dengan baik,” kata Rhenald yang merupakan Ketua Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Rhenald menyarankan anggaran besar tersebut sebaiknya disiapkan untuk tiga hal. Pertama mengembangkan produk pariwisata. “Pengembangan produk ini juga harus menjadi konsentrasi daerah, pemerintah daerah harus seirama dengan pemerintah pusat dalam mengembangkan pariwisata terutama pengembangan kualitas destinasi atau produk,” ujarnya.
Rhenald mengambil contoh Danau Toba. Saat ini produknya menurut Rhenald hanyalah baru berupa Danau yang indah yang diberikan Tuhan untuk Indonesia. “Heritage-nya harus digenjot, paket-paket wisatanya harus diperbaharui, aksesnya, amenitasnya, transportasinya, guide-nya, homestay-nya. Jadi pengembangan produk harus juga jadi prioritas,” ujar Rhenald.
Kedua, alokasi anggaran dari pemerintah harus disiapkan juga untuk promosi. Rhenald menilai bahwa Presiden Jokowi harus bersyukur karena memiliki Menteri sekelas Arief Yahya karena promosi di dunia sudah sangat terasa dan memang Arief Yahya jagonya. Kata dia, Arief sosok yang tepat karena sangat mengerti dengan, pertarungan digital, pertarungan ekonomi.
”Urusan ini saya tahu betul kalau Presiden Jokowi sangat happy, saya sudah lihat Taxi di London, Kereta, iklan digital di New York dan sebagainya. Semuanya di-branding Wonderful Indonesia. Pak Arief Yahya tahu betul urusan promosi itu. Saya sangat optimis jika pak Arief Yahya yang mengerjakan ini, semua akan tercapai, karena memang beliau pakarnya untuk urusan pertarungan-pertarungan itu,” katanya.
Ketiga Rhenald mengusulkan alokasi anggaran yang berikutnya adalah untuk penguatan kelembagaan dalam hal ini Kemenpar dan semua elemen yang terkait.
"Kemenparnya harus semakin kuat, jangan lupa tekhnologi digitalnya disiapkan, penguatan SDM-nya, dan semua yang terkait dalam mengemas pariwisata dari produk hingga promosi. Karena hal itu yang belum kita punya, strory yang mengemas produk menjadi Pariwisata yang sangat menarik,” katanya.
Rhenald mengambil contoh, Pulau komodo di Labuan Bajo sebenarnya lebih menarik dibandingkan dengan beruang di Alaska. Namun kemasan beruang di Alaska lebih bagus karena destinasi itu bisa didukung SDM yang mengemas destinasi jadi menarik ditambah dengan story. “Padahal ketemu Beruangnya saja tidak. Sedangkan kita, sudah pasti ketemu Komodo. Kita produk bagus, namun belum dikemas baik,” katanya.
Menteri Arief Yahya memang sudah lama mengusulkan kenaikan anggaran sektor pariwisata karena pariwisata adalah penyumbang PDB, devisa dan lapangan kerja yang paling mudah, murah dan cepat.