Sentuhan Kemewahan di Koleksi Terbaru Sebastian Gunawan

Rahman Indra | CNN Indonesia
Rabu, 30 Nov 2016 11:16 WIB
Lewat lini Sebastian Gunawan Couture yang penuh kemewahan, sang desainer merilis koleksi adibusana untuk wanita bertajuk La Divina Marchesa.
Lewat lini Sebastian Gunawan Couture yang penuh kemewahan, sang desainer merilis koleksi adibusana untuk wanita bertajuk La Divina Marchesa. (Dok.SebastianGunawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Desainer fesyen Sebastian Gunawan kembali membuat takjub para pecinta mode.

Kali ini, lewat peragaan busana untuk lini utamanya, Sebastian Gunawan Couture, koleksi Spring/Summer 2017 yang dipamerkan di Ballroom Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, pada Selasa (29/11).

Menyaksikan para model berjalan menampilkan 88 busana secara bergantian seolah sedang berada di sebuah pesta ala Great Gatsby yang glamor, mewah, dan berkelas seperti pesta bangsawan masa silam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahan-bahan mengilap dari gaun malam, bulu-bulu halus berwarna lembut seperti krem, merah atau hitam yang berkelas, hingga potongan busana yang anggun dengan rok mengembang atau jubah yang menutupi dari bahu hingga mata kaki.

Mode di tangan Seba seolah menjadi perayaan rancangan yang menjunjung tinggi keindahan wanita. Citra perempuan yang elegan, anggun, feminin, ramping muncul begitu kentara dalam balutan busana penuh kemewahan.

Seba menamakan koleksi Spring/Summer 2017 kali ini dengan La Divina Marchesa.

Bersama pasangannya Cristina Panarese, Seba seolah bercerita tentang wanita yang bergaya mendahului zamannya lewat koleksi busana eksklusif ini.

Lewat koleksinya ini, Seba menggambarkan wanita yang menampilkan gaya personal unik. Ada yang memilih gaya elegan dan feminin, ada juga ragam karakter lain yang dapat disesuaikan dengan jati diri masing-masing.

Gaya wanita yang variatif itu tergambar lewat karakter desain yang beragam, mulai busana ringan namun berkonstruksi kuat, hingga gaun-gaun mewah kaya ornamen.

Dalam keragaman itu masing-masing rancangan terikat pada satu benang merah, yaitu perpaduan multi-elemen yang dikerjakan dengan tangan dalam ketelitian tingkat tinggi.

Hal ini dapat dilihat dengan mudah atau kasat mata pada komposisi berani dalam blok warna, atau motif abstrak berukuran besar di atas aneka bahan dan material.

ewat koleksinya ini, Sebastian menggambarkan wanita yang menampilkan gaya persona unik. Ada yang memilih gaya elegan dan feminin, ada juga ragam karakter lainLewat koleksinya kali ini, Sebastian Gunawan menggambarkan wanita yang menampilkan gaya persona unik. Ada yang memilih gaya elegan dan feminin, ada juga ragam karakter lain. (Dok.Sebastian Gunawan)

Yang Klasik dan Terdepan

Yang menjadikannya menarik adalah ketika koleksi ini bukan hanya memperlihatkan kecantikan gaun, dengan teknik menggabungkan unsur saling berlawanan dan detail, tapi juga menghadirkan gaun yang klasik era abad ke-20 menjadi terkesan kekinian.

Koleksi adibusana Seba seolah berusaha meyakinkan bahwa mereka siap pakai dan tidaklah rumit atau hanya jadi pajangan saja. Sederhananya, gaun klasik juga dapat menjadi gaya terdepan.

Di atas bahan tipis dan terlihat rapuh seperti renda, justru tampak diolah menjadi tekstur baru, kemudian beralih rupa menjadi sebuah busana dengan konstruksi yang kokoh.

Siluet busana ada yang berbentuk gelas pasir yang ramping, jumpsuit, cape panjang hingga gaun bervolume gigantis dan penggunaan bulu yang memberi kesan anggun.

Seba juga bermain palet warna dalam rentang yang panjang, seperti hijau, kuning, biru, hingga merah marun serta hitam.

La Divina Marchesa dapat dikatakan sebagai koleksi busana konstruktif yang mengekspresikan kemewahan dalam gaya khas Seba.

La Divina Marchesa dapat dikatakan sebagai koleksi busana konstruktif yang mengekspresikan kemewahan dalam gaya khas Sebastian Gunawan. La Divina Marchesa dapat dikatakan sebagai koleksi busana konstruktif yang mengekspresikan kemewahan dalam gaya khas Sebastian Gunawan. (Dok.SebastianGunawan)

Terinspirasi Luisa Casati

Untuk koleksinya kali ini, Seba mendapat inspirasi dari sosok Luisa Casati, marchesa (bangsawan) yang selama tiga dekade pada awal abad ke-20 dianggap sebagai perempuan paling artistik setelah Bunda Maria dan Cleopatra.

Sosoknya yang berpengaruh membuat para pemilik galeri di berbagai belahan dunia merasa wajib mengisi galeri mereka dengan potret, gambar-gambar dan patung diri perempuan eksentrik ini.

Salah satu aksi eksentriknya muncul ketika kebanyakan orang menjadikan anjing sebagai binatang peliharaan, namun Casati malah membawa leopard kesayangannya ke acara selebriti dan melingkarkan ular boa sebagai scarf di lehernya.

Estetika visual pribadinya pun diyakini telah menjadi legenda di banyak negara. Luisa Casati tidak hanya menginspirasi para penulis, pelukis, pematung, fotografer dan desainer mode, dia sendiri juga terinspirasi pada seniman, seperti Salvador Dali.

Luisa Casati mempertemukan embusan napas Timur dengan cita rasa Barat. Itu juga lah yang menginspirasi Seba dalam koleksinya ini.

Bersama Cristina, ia menghidupkan elemen mode yang datang dari Luisa Casati sebagai inspirasi utama, dengan perpaduan unsur budaya Timur seperti Turki, Jepang dan China dengan Barat seperti Eropa.

Hasilnya adalah sebuah koleksi busana yang penuh intrik, detail, multi warna dan kaya bentuk.

Dari 88 potongan busana yang dihadirkan dalam peragaan malam itu, 20 di antaranya pernah ditampilkan juga dalam peragaan adibusana tingkat dunia, di Paris Couture Fashion Week 2016. (rah/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER