Jakarta, CNN Indonesia -- Target 20 juta Wisman di 2019 itu bukan hal yang sederhana. Oleh karena itu, salah satu usahanya Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar pelatihan Win Way Champions untuk pejabat Eselon IV di Lumire Hotel & Convention Center Jakarta pada 28-29 November 2016. Kegiatan ini diimplementasikan oleh Asdep Pengembangan SDM Aparatur, Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kemenpar.
Pelatihan itu dibuka oleh Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kemenpar Ahman Sya. Dalam kesempatan ini Ahman memaparkan kebijakan dan upaya konkret kelembagaan agar optimis mendapatkan wisman 20 juta itu.
Pelatihan Win Way Champions (WWC) itu hadir beberapa motivator dan pakar marketing antara lain Yuswohady, Goenawan Loekito, dan Tung Desem Waringin. Para narasumber ini memberikan motivasi serta pelatihan sebagai
best practice, dengan mengambil sejumlah
case study antara lain; Badan Otorita Pariwisata Danau Toba, More For Less, dan Case Study Thailand.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatihan diikuti sebanyak 214 peserta dari kalangan pejabat Eselon IV di lingkungan Kemenpar. Sebanyak 120 orang peserta di antaranya akan menjadi pilot project. Peserta terbagi dalam 4 kelas masing-masing kelas diikuti 30 orang peserta.
"Pelatihan ini mengangkat tema Win Way Be The Best. Ini kami lakukan karena target pariwisata dalam lima tahun ke depan atau 2019 yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo sangat besar yakni dua kali lipat dari capaian 2014. Jadi kami satukan visi di pelatihan ini,” ujarnya.
Lebih lanjut Ahman mengatakan target pariwisata 2019 di antaranya adalah pariwisata harus memberikan kontribusi pada PDB nasional (WTTC) sebesar 15%, menghasilkan devisa Rp240 Triliun, kontribusi terhadap kesempatan kerja sebanyak 13 juta tenaga kerja, meraih 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) sebesar 275 juta wisnus, serta daya saing pariwisata Indonesia harus berada di ranking 30 dunia.
“Tingginya daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global ini akan menjadi modal dalam memenangkan persaingan. Kami harus optimis dan harus bersatu untuk merealisasikan ini,”katanya.
Menurut data Kemenpar, di tingkat kawasan ASEAN, tahun 2014 Indonesia meraih 9 juta wisman, jauh tertinggal dengan negara tetangga sebagai pesaing utama seperti Malaysia meraih 27,4 juta, Thailand 24,8 juta, dan Singapura 15,1 juta.
”Nah, ke depannya kita harus bisa mengalahkan atau minimal menyamai Malaysia dan Thailand. Kita harus jadi pemenangnya,” ujarnya. Untuk mengalahkan kompetitor dibutuhkan strategi yang jitu terutama dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya di kalangan aparatur Kemenpar.
“Pelatihan hari ini sengaja dipilih tema Win Way: Be the Best. Untuk menjadi terbaik harus dibudayakan 3S dan
spirit menjadi yang terbaik,” kata Ahman. Ahman menambahkan, budaya 3S yang selalu diingatkan Menpar Arief Yahya agar tetap menjaga Solid, Speed, dan Smart.
Solid diimplementasikan Solid dalam solid
teamwork (collaboration); solid stakeholder integration (pentahelix); serta
solid in action (program execution). Sementara Speed diimplementasikan dalam
speed process (deregulation);
speed product; serta
speed service, sedangkan
smart diterapkan dalam
smart benchmarking (not invented here); smart innovation (blue ocean); dan
smart in digital (personal, professional, global).