Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah beberapa jam terpapar hujan deras dan angin dingin, beberapa demonstran aksi Bela Islam III atau aksi 212 pun terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena hiportermia.
Hipotermia sebenarnya tak hanya bisa menyerang orang yang berada di kawasan pegunungan tinggi saja. Mengutip Mayo Clinic, hipotermia adalah sebuah kondisi kesehatan yang muncul karena tubuh kehilangan panas dengan sangat cepat.
Hipotermia muncul karena panas tubuh merosot drastis sehingga menyebabkan turunnya temperatur tubuh. Normalnya temperatur tubuh berkisar 37 Celcius, dan tubuh sebenarnya mulai mengalami hipotermia saat temperatur tubuh 35 Celcius.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski 'hanya' kedinginan namun Anda tak bisa menyepelekannya. Hipotermia bisa menyebabkan banyak masalah dalam tubuh. Ketika temperatur tubuh menurun drastis, sistem saraf dan organ lain dalam tubuh tak bisa bekerja dengan normal.
Kondisi ini harus cepat diatasi dengan tepat agar tak penyakit tak jadi masalah berlarut. Jika dibiarkan, hipotermia akan menyebabkan gagal jantung, mengganggu saluran pernapasan, sampai kematian.
Hipotermia biasanya disebabkan karena paparan udara dingin atau berendam dalam air yang sangat dingin. Selain itu memakai baju yang tak cukup hangat saat cuaca dingin, berada di tempat dingin terlalu lama, sampai pendingin udara yang terlalu dingin.
Kondisi tersebut mulai menghilangkan panas dengan beberapa cara, termasuk perambatan panas dari tubuh. Kebanyakan tubuh kehilangan panasnya dengan cara perambatan panas dari permukaan yang tak terlindungi.
Kontak langsung dengan benda-benda atau cuaca dingin misalnya air atau permukaan dingin akan langsung menyebabkan hilangnya panas tubuh. Air termasuk perantara yang sangat baik untuk menghilangkan panas. Panas tubuh lebih cepat hilang di air dingin dibanding di udara dingin.
Selain itu, angin juga akan menghilangkan panas tubuh secara perlahan. Berhati-hatilah jika banyak terpapar dengan angin dingin.
Menggigil adalah salah satu tanda bahwa tubuh mulai tak sanggup menahan hawa dingin tubuh. Tak cuma menggigil, pusing, lapar, pilek, napas cepat, lelah, dan peningkatan denyut nadi.
Jika hipotermia sudah terlanjut menyerang, maka cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan memberikannya kehangatan. Beberapa cara yang bisa dilakukan misalnya melepaskan pakaian basah, menyelimuti, mengambil minuman hangat, dan lainnya.
Namun yang harus dipastikan, lakukan semuanya dengan lembut. Jangan memijat atau menggosok penderita hipotermia karena gerakan yang berlebihan akan memicu serangan jantung.
(chs)