Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah kafe bernama Robin Hood menerapkan pepatah terkenal yang dianut sang Pahlawan Inggris, yakni ‘mengambil dari yang kaya, memberi bagi yang miskin’.
Pada siang hari, Kafe Robin Hood yang berlokasi di Madrid, itu, berfungsi layaknya kafe pada umumnya. Mereka menjual kopi, croquetas, dan menu khas Spanyol lainnya.
Tapi, di malam hari, Kafe Robin Hood berubah jadi ruang makan penuh kehangatan bagi para tunawisma. Setiap malamnya, kafe itu melayani lebih dari 100 tunawisma dan mereka yang tidak mampu membeli makanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir
Independent, kafe tersebut dijalankan oleh yayasan amal Mensajeros de la Paz, yang berarti Pengantar Pesan Kedamaian. Mereka menggunakan teknik subsidi silang untuk membayar semua makanan yang dikonsumsi para tunawisma.
Dengan kata lain, pembeli yang mampu, diminta memberi sumbangan untuk membiayai pengeluaran kafe bagi para tunawisma.
“Model bisnis kafe ini, kami meminta sumbangan dari pelanggan yang datang untuk sarapan dan makan siang, sehingga kami bisa menyediakan makan malam gratis bagi para tunawisma dan mereka yang tidak mampu membeli makanan,” papar Pendeta Ángel García Rodríguez, yang mendirikan Mensajeros de la Paz, 54 tahun lalu.
Lebih lanjut, Pendeta Rodríguez mengatakan, inspirasi kafe tersebut datang dari Paus Francis yang selalu mengampanyekan pentingnya menaikkan derajat orang lain.
“Baik itu lewat makanan atau pekerjaan, Paus Francis selalu menekankan pentingnya menaikkan derajat orang lain,” kata Pendeta Rodríguez.
Hal itu kemudian diwujudkan Pendeta Rodríguez melalui ruang makan mewah, lengkap dengan makanan hangat, mulai dari makanan pembuka, sajian utama dan makanan penutup.
“Mereka diperlakukan sama seperti pelanggan lain yang membayar. Mereka duduk di meja dengan taplak, lilin dan bunga. Itu intinya, semua orang sama, sederajat,” tambahnya.
Hal itu, tentu saja diapresiasi para tunawisma yang jadi pelanggan Kafe Robin Hood.
“Makanan di sini sangat enak dan elegan. Saya akan kembali,” kata Ramón Luis, salah satu tunawisma yang baru sekali menikmati layanan Kafe Robin Hood.
Sementara, bagi Antonio Gutiérrez, makan malam mewah yang disediakan Kafe Robin Hood, terasa seperti surga.
“Saya sudah jadi tunawisma selama 10 tahun dan sudah tidak pernah lagi makan di restoran. Ini sungguh berarti bagi saya,” ujarnya.
Tujuan Kafe Robin Hood dan Mensajeros de la Paz memang mulia. Tapi, seperti juga yayasan amal lainnya di Spanyol, Mensajeros de la Paz ikut terimbas krisis ekonomi yang terjadi di negaranya.
Krisis tersebut menyebabkan peningkatan angka pengangguran hingga 20 persen. Itu juga membuat Spanyol jadi negara dengan angka kaum muda pengangguran tertinggi di Eropa, sekitar 42 persen.
Meski demikian, Pendeta Rodríguez tetap berusaha memberi makan para tunawisma di Kafe Robin Hood. Jumlahnya pun diusahakan terus bertambah.
“Di gereja, kami menyediakan makanan bagi 200 orang setiap harinya, sementara di kafe, tersedia makan malam bagi 100 orang,” kata dia.
Pendeta Rodríguez berharap, aksinya itu bisa menyentuh lebih banyak orang dan membuat mereka tergerak membantu.
“Semoga ada chef terkenal yang bisa ikut membantu, agar perbuatan baik ini bisa tersebar semakin luas di masyarakat,” harapnya.
(les)