Jakarta, CNN Indonesia -- Suguhan minuman dalam gelas bohlam, yang diperkenalkan di sebuah pusat perbelanjaan di Seoul, Korea Selatan, pada April lalu, makin
nge-tren saja.
Laman
Konbini menyebutkan, sejak itu, tak kurang dua ribu foto diunggah di Instagram dengan tagar #LightbulbDrink.
Netizen berlomba memamerkan minuman dalam gelas bohlam, dari teh sampai
milkshake.
Kini, sejumlah bar di berbagai penjuru dunia, termasuk Toronto, Taiwan, Melbourne dan New York, menawarkan minuman dalam gelas bohlam di daftar menunya. Tentu saja, dengan kreasi masing-masing yang kreatif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jangan terkecoh. Sekalipun bentuknya tidak seperti lazimnya gelas, ini bukan bohlam sungguhan, melainkan plastik yang dibuat mirip. Bagian bawahnya datar agar bisa diberdirikan atau di ditata di atas meja.
Namun tidak demikian halnya gelas bohlam di bar ROKC di Manhattan, New York, AS. Bentuknya benar-benar mirip bohlam, separuh bulat. Biasanya disajikan di wadah berisi es batu agar mudah diberdirikan.
Sementara itu, sebagaimana dikabarkan laman
Nine, toko
online Kmart Australia menawarkan satu set berisi dua gelas bohlam seharga lima dolar. Bagian bawahnya datar, lengkap dengan sedotan permanen.
Namun deskripsi produk tersebut, “
a great addition to your tableware,” disalahartikan oleh sejumlah orang. Mereka khawatir gelas bohlam tersebut digunakan sebagai bong untuk mengisap narkoba.
“Ini cara trendi yang salah kaprah,” Lina Pugh dari Bunbury menuliskan keberatannya via akun Facebook Kmart Australia. “Menurut saya, produk [gelas bohlam] tersebut memang mirip bong untuk narkoba.”
Terlepas soal itu, gelas bohlam bakal menjadi tren baru, menyusul popularitas gelas toples selai yang beken pada 2013. Tak hanya diproduksi gelas toples selai bening, melainkan juga warna warni.
(vga/vga)