Tahun 2100, Inggris Bakal Jadi 'Penguasa' Wine

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Selasa, 13 Des 2016 11:44 WIB
Perubahan iklim dan pemanasan global ternyata menguntungkan suplai wine dunia, khususnya wine dari Inggris.
ilustrasi: Tahun 2100, Inggris diprediksi bakal menjadi penghasil anggur terbaik dunia (REUTERS/David Gray)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peneliti sudah mengungkapkan tentang bahaya yang mungkin terjadi akibat perubahan iklim. Perubahan iklim ini sudah terjadi selama beberapa dekade terakhir.

Transisi perubahan iklim ini juga sudah ditandai dengan adanya perubahan temperatur yang semakin memanas. Pemasan global memang dianggap bisa membawa banyak masalah untuk kehidupan di bumi.

Namun ternyata perubahan iklim ini ternyata 'menguntungkan' bagi persediaan wine dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun lokasi perkebunan anggur dan varian anggurnya mungkin berubah namun cadangan supplai wine tak akan terancam.

Peneliti memprediksikan bahwa seiring memanasnya bumi, perkebunan wine tradisional seperti di Argentina, Chili, dan California juga akan terlalu panas bagi pertumbuhan anggur.

Hal ini membawa berita baik bagi Inggris. Pasalnya, peneliti mengungkapkan bahwa seiring pemanasan global, Inggris akan menjadi produsen wine penting di dunia.

Mengutip The Daily Meal, penelitian yang dilakukan oleh Laithwaite's Wine mengevaluasi bagaimana perubahan temperatur bisa berdampak pada produksi wine di tahun 2100. Peneliti sampai pada sebuah kesimpulan bahwa ketinggian daerah akan sangat cocok untuk pembuatan wine.

"Iklim adalah faktor yang sangat penting untuk kultivasi anggur," kata penulis studi Mark Maslin, seorang profesor di University College London.

"Studi ini bisa menjadi sinyal bagaimana kita berpikir jangka panjang soal produksi wine Inggris, sekaligus menggambarkan peta wine dunia di masa depan." (chs)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER