Chef Umbar 'Perjamuan Terakhir' di Gedung Putih

Vega Probo | CNN Indonesia
Jumat, 16 Des 2016 13:14 WIB
Chef Cristeta Comerford dan Susan Morrison jadi seksi sibuk ‘perjamuan terakhir’ di Gedung Putih jelang purnabakti Barack Obama sebagai presiden AS.
Chef Cristeta Comerford dan chef Susan Morrison jadi seksi sibuk ‘perjamuan terakhir’ di Gedung Putih jelang purnabakti Barack Obama sebagai presiden AS. (AFP PHOTO/SAUL LOEB)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jelang purnabakti Barack Obama sebagai Presiden Amerika Serikat (AS),  Gedung Putih menyiapkan ‘perjamuan terakhir.’ Seksi sibuk acara ini: Cristeta Comerford dan Susan Morrison.

Kepada laman Vogue, kedua wanita, yang masing-masing bertindak sebagai executive chef dan executive pastry chef, menuturkan kenangan selama bertahun-tahun berkutat dengan State Dinners, juga membocorkan resep rahasia Gedung Putih.

“Sungguh pengalaman luar biasa bisa menjadi chef perempuan pertama dari kalangan minoritas, sekaligus kesempatan hebat,” kata chef Cristeta yang keturunan Filipina. “Saat melewati koridor Gedung Putih, saya tahu tujuan saya membimbing staf.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chef Susan pun menyampaikan hal senada, ”Suatu kehormatan saya bisa menjadi executive pastry chef perempuan pertama di Gedung Putih. Saya berterima kasih kepada para mentor. Saya tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan ajaran mereka.”

Sekalipun sudah 30 tahun mengakrabi dunia pastry, Chef Susan tak lekas berpuas diri. “Selamanya saya terus mengingatkan diri sendiri untuk menjadi pelajar yang haus belajar dan tim kami terus mengupayakan kreativitas secara maksimal.”

Diakui chef Cristeta, bekerja di Gedung Putih untuk melayani keluarga nomor satu di AS merupakan suatu kehormatan besar. “Bagi saya,” kata chef Cristeta, “pengalaman paling mengesankan adalah saat menyajikan Nordic State Dinner.

Ketika itu, ia memasak tuna tartare dengan granita semangka di atas wadah es bento. “Ketepatan waktu menjadi tantangan tersendiri bagi saya agar si es tidak mencair.” Secara mengejutkan, makanan tersaji apik dan menggugah selera.

“Bekerja di Gedung Putih,” chef Susan menambahkan, “sungguh petualangan yang sulit dipercaya. Tak mudah bagi saya menentukan momen mana yang paling berkesan. Saya selalu bangga setiap kali First Family memuji hasil kerja tim [chef].”

Susan tak bisa melupakan tantangan yang dihadapi timnya saat menyiapkan sajian santap malam di acara Africa Leaders Summit. “Kami memasak untuk 50 pemimpin negara. Ini skala terbesar yang pernah saya lakoni dan selalu terkenang.”

Asyiknya memasak di Gedung Putih, menurut Cristeta, karena beberapa tanaman atau rempah tersedia di pekarangan kediaman sekaligus kantor presiden AS itu. Jadi bila membutuhkan, tinggal memetik saja, tanpa jauh-jauh membeli di supermarket.

Setiap tahun, kata Cristeta, timnya memasak selalu Cauliflower Macaroni and Cheese selama musim liburan. Tak ketinggalan sajian kuliner tradisional khas Amerika, macam kue jahe, puding toffee, lemon cream trifle dan camilan serba manis lain.

Susan tak memungkiri timnya juga pernah melakukan kesalahan. Tapi justru dari situ lah timnya belajar menjadi lebih baik. “Bersenang-senang saat bekerja, dan tertawa saja bila hasilnya tidak sempurna. Yang penting: cicipi makanan terlebih dulu. Bila tidak enak, jangan disajikan.”

[Gambas:Video CNN]

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER