Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Asosiasi Hotel di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Vicky Hanoi mengatakan bahwa pemesanan kamar hotel di kawasan wisata Gili Trawangan menjelang libur Natal dan Tahun Baru, sudah mulai meningkat.
"Sejak pekan lalu, angkanya sudah mencapai 80 persen," kata Vicky di Mataram, seperti yang dikutip dari
Antara pada Senin (19/12).
Vicky menjelaskan, setiap tahun arus kunjungan wisatawan ke Gili Trawangan selalu meningkat, hingga berpengaruh pada tingkat hunian hotel. Pemilik hotel pun kewalahahan untuk melayani permintaan kamar kosong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini jumlah hotel di kawasan Gili Trawangan mencapai 400 unit. Dari jumlah itu, 97 di antaranya merupakan hotel besar mulai kategori bintang tiga hingga lima.
“Biasanya mulai 20 Desember pemesanan sudah ditutup, karena kondisi keterisian sudah 100 persen,” ujar Vicky.
“Semuanya penuh, bahkan yang bintang tiga ke atas,” lanjutnya.
Menurut Vicky, walau tarif kamar menjelang libur Natal dan Tahun Baru naik dari biasanya, namun permintaan itu tidak menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Gili Trawangan.
Dikutip dari situs pemesanan akomodasi Agoda.com pada Senin (19/12), tarif kamar hotel di Gili Trawangan menjelang libur Natal berkisar mulai dari Rp165 ribuan sampai Rp4 jutaan.
Sedangkan untuk libur Tahun Baru berkisar mulai dari Rp539 ribuan sampai Rp3,4 jutaan.
Sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke tiga besar kepulauan Gili, yaitu Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air, merupakan wisatawan mancanegara. Mereka berasal dari Eropa, Australia, Amerika, sampai Asia.
"Untuk Eropa jumlahnya mencapai 40 persen, kalau Asia bisa sampai 60 persen. Meski ada juga wisatawan domestik, tapi kalau libur Natal dan Tahun Baru, sebanyak 70 persen yang datang itu wisatawan mancanegara,” ujar Vicky.
Vikcy menambahkan mengantisipasi membeludaknya arus kunjungan wisatawan ke kepulauan Gili, pihak hotel bersama pemerintah daerah dan TNI/Polri telah melakukan langkah antisipasi potensi gangguan.
Salah satunya akan melakukan pembatasan kunjungan wisatawan, khususnya ke Gili Trawangan.
"Ini untuk antisipasi faktor keamanan. Makanya, setiap wisatawan yang akan masuk Gili akan diperiksa identitasnya dan jadwal mereka keluar masuk pun akan dikontrol, karena kita khawatir terjadi yang tidak diinginkan," kata Vicky.
(ard)