REKOMENDASI KULINER

'Menggigit' Budaya Burger di Pojok Senopati

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Jumat, 23 Des 2016 19:28 WIB
Tak sekadar menyajikan gourmet burger, restoran Three Buns di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, juga memperkenalkan filosofi dan tata cara memakannya.
Bellyfull, salah satu menu andalan restoran Three Buns di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, yang terdiri dari nasi, pork belly panggang, baked egg, dan bawang goreng. (CNN Indonesia/Endro Priherdityo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Burger, salah satu makanan impor yang populer di Indonesia. Dari penjaja kaki lima, restoran cepat saji, sampai restoran kelas atas menyajikan menu yang satu ini.

Sekalipun populer, agaknya tidak semua orang tahu cara menyantap sajian yang terdiri dari dua tangkup roti bundar, dilapis perkedel daging atau patty, sayuran, acar timun, ditambah mayones, saus sambal dan saus tomat.

Orang Indonesia sendiri disebut-sebut memiliki banyak cara menikmati burger. Ada yang langsung menggigit bagian tepi, ada pula yang mengiris dengan pisau, serta ada juga yang 'mengurai' kemudian memakannya per bagian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Minimnya pengetahuan orang-orang tentang filosofi burger serta cara makan burger yang benar ini disadari oleh pihak Three Buns, restoran di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, yang terkenal dengan sajian gourmet burger.

"Chef kami, Adam [Penney], benar-benar peduli tentang burger yang ia buat. Jadi kalau ada yang sengaja disisakan jadinya kesal," kata Jessica Evelyn, operating manager Three Buns saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

"Jadi, sebenarnya burger itu dibuat dan disusun sudah ada urutannya yang ketika digigit, dalam satu gigitan, akan terasa seluruh komposisi burger mulai dari roti, kecap, saus mayones, patty, dan acarnya," papar Jessica.

 Korean clucker khas Three Buns berisi nasi dengan ayam goreng, kimchi, dan saus Korean BBQ. Korean Clucker khas Three Buns berisi nasi dengan ayam goreng, kimchi, dan saus Korean BBQ. (CNN Indonesia/Endro Priherdityo)
 
"Memang tidak semua orang tahu, dan ia ingin menunjukkan ke pelanggan bahwa burger juga memiliki makna," ia menambahkan.

Burger, yang berasal dari hamburger, memiliki sejarah panjang. Beberapa literatur menyebutkan makanan ini berasal dari Hamburg, Jerman.

Kemudian orang Hamburg disebutkan bermigrasi ke Amerika Serikat. Selanjutnya, hamburger menjadi makanan terkenal di Negara Paman Sam, dan mencapai kejayaan selama abad ke-19 dan 20.

Makanan ini juga menjadi bagian dari budaya dan dipengaruhi kultur lain, seperti musik. Dan pengaruh itu pula yang terbawa oleh Adam, chef Three Buns, sang penggila burger.

Adam pun tidak sembarangan membuat burger. Ia memperlakukan makanan itu layaknya anak kandung.

Dengan telaten, ia membuat sendiri roti dan mayones. Ia juga memilih daging untuk patty, kemudian menyusun dan menyajikannya di piring. Dengan begitu, ia seolah menuturkan kisah dalam sepotong burger.

Menurut Jessica, ada teknik tersendiri dalam mengonsumsi burger sesuai kaidah dan kisah makanan tersebut. Jessica mengetahui ini dari Adam.

"Kalau burger dipotong [pisau], jus dalam patty akan keluar dan kena roti, itu sayang sekali. Kemudian juga saus mayonaise akan berantakan sehingga rasa tidak akan optimal," kata Jessica.

"Yang benar adalah menggigit di satu sisi, kemudian pindah ke kanan, lalu pindah ke kiri gigitan pertama. Baru kemudian ke bagian belakang sehingga tersisa bagian tengah," papar Jessica.

"Saat berpindah gigitan itu, saus akan mengalir dan acar pun ikut sehingga rasa akan sama di semua gigitan," lanjutnya. "Memang susah, namun di situlah seni. Kami tidak ingin orang datang hanya makan, namun tidak mengetahui cerita makanan tersebut."

Di restoran Three Buns, pengunjung bisa menikmati burger sembari diiringi permainan DJ. Di restoran Three Buns, pengunjung bisa menikmati burger dan menu lain sembari dihibur DJ. (CNN Indonesia/Endro Priherdityo)
Bukan Cuma Burger

Sejak berdiri pada 2014 silam, Three Buns tak sekadar mengedepankan suguhan burger dan minuman atau suasana asyik untuk nongkrong. Restoran yang masih satu grup dengan Potato Head ini pun berusaha membuat definisi baru restoran burger.

Restoran yang sedikit tersembunyi di antara bangunan di tepi tikungan Senopati ini memiliki nuansa yang nyaman bukan hanya untuk makan dan bercengkerama.

Dengan konsep ruangan yang dibuat seperti di luar ruangan, Three Buns pun menambah suasana nyaman pengunjung dengan penampilan para disc jockey atau DJ.

Meski mengundang DJ, musiknya tidak sama seperti pada bar atau pub lain. Jessica mengatakan restoran yang ia kelola ini ingin pengunjung menikmati burger dengan sajian lagu yang santai.

"Ada bedanya sih, ketika ada DJ langsung main, mood pengunjung jadi lebih senang dibanding hanya memutar lagu seperti biasa. Dan kini para DJ lokal itu sudah punya penggemarnya sendiri dan akan datang di mana pun DJ itu tampil," kata Jessica.

"Mengundang DJ memang repot, namun terbayar dengan suasana yang didapat," ia menambahkan. Rencananya, Three Buns akan menampilkan DJ setiap akhir pekan bila permintaan cukup tinggi. Saat ini, hanya dua pekan sekali.

Menikmati burger sembari diiringi permainan DJ memang sedikit banyak membuat suasana ruangan yang diisi 90 tempat duduk itu lebih santai, sehingga betah berlama-lama duduk dan berkumpul bersama orang-orang terdekat.

Bukan sekadar menikmati burger dengan hiburan DJ, baru-baru ini restoran tersebut mengeluarkan menu baru dalam bentuk paket nasi. Paket yang disebut 3Bowls tersebut berisi pilihan nasi dengan topping.

Beberapa pilihan topping ditawarkan Three Buns, seperti Burning Man yang berisi nasi dimasak dengan bumbu, beef patty, saus gochujang, dan smoked cheddar.

Pilihan lainnya adalah Korean Clucker yang berisi nasi dengan ayam goreng, kimchi, dan saus Korean BBQ. Kemudian ada pilihan Bellyfull bagi pencinta hidangan pork yang berisi nasi, belly pork panggang, baked egg, dan bawang goreng.

"Kami mengeluarkan nasi bukan karena burger mengalami penurunan. Ini hanya bentuk inovasi baru, namun selama ini pengunjung masih mencari burger," kata Jessica.

Bagi pencinta nasi, pilihan ini dapat menjadi penolong. Secara umum, menu yang dipatok mulai dari harga Rp80 ribu ini memang seperti memberikan alternatif baru, isi dan rasa seperti burger namun roti diganti dengan nasi.

Bagi Anda pencinta menu pork, menu Bellyfull sangat patut dicoba. Menurut Jessica, pork belly dilumuri garam hingga 24 jam, kemudian dicuci dengan air mineral, lalu dimasak selama 16 jam, baru dipanggang dengan kerak gosong berbumbu menempel di serat pork belly yang remah dan empuk.

Terkesan lama, namun sepadan rasa yang muncul. Pork belly yang guring dengan jus kaya lumer di mulut saat dikonsumsi. Kerak hangus memperkaya rasa yang ada.

"Saat teman saya mencoba menu itu, ia bilang, 'Ini better than sex,'" kata Jessica sembari tertawa.

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER