Jakarta, CNN Indonesia -- Tahun ini boleh dikatakan tahun paling kreatif di jagat kuliner. Betapa tidak, hampir setiap hari bermunculan kreasi dan inovasi baru, dari segi cita rasa maupun cara penyajian. Isu-isu besar turut menginspirasi.
Isu Donald Trump, misalnya, menginspirasi kuliner bernuansa kuning—senada warna rambut pirangnya, juga merah—sesuai warna Partai Republik yang mendukungnya. Sementara isu LGBT yang mengusung moto
Love Wins dan nuansa pelangi juga mempengaruhi penciptaan makanan aneka warna.
Di sisi lain, situasi sosial politik dunia yang terus memanas sepanjang 2016 tak menyurutkan kreativitas para pegiat kuliner untuk menciptakan makanan bercita rasa alkohol. Tak ketinggalan, pencapaian rekor makanan terbesar atau terbanyak juga menjadi catatan penting jagat kuliner sepanjang tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini, ragam kuliner paling menghebohkan selama 2016 yang merupakan Tahun Kabisat.
 Trump Burger di Tokyo, Jepang. (Reuters) |
1. Mengunyah Trump Memasuki Januari 2016, jagat kuliner seolah tak ingin ketinggalan isu akbar: Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS). Beragam sajian diciptakan merujuk ciri fisik kedua kandidat, Trump dari Partai Republik dan Hillary Clinton dari Partai Demokrat, yang masing-masing mengusung warna merah dan biru.
Northside Cafe di Iowa, membuat burger raksasa berlapir 250 gram ham, 1,3 kilogram daging sapi, bawang panggang, plus keju parut yang membuncah, menyerupai rambut pirang Trump. Harga per porsi menu yang diberi judul Trump Burger ini dibanderol US$14,99 atau setara Rp207ribu.
Memasuki bulan berikutnya, makin banyak sajian yang dibuat dengan embel-embel nama Trump atau Clinton. J.S. Burger Cafe di Tokyo, Jepang membuat burger yang isiannya terinspirasi kampung halaman keduanya, di New York dan Chicago. Trump Burger juga disajikan di Burger King Rusia.
Dan masih banyak lagi kreasi makanan yang terinsipirasi Trump, dari
pancake, tortilla sampai ikan panggang
masgouf. Tak hanya itu, bahkan tagar
Bake America Cake Again juga sempat merajai internet di mana pegiat kuliner memamerkan cake buatan masing-masing yang terinsiprasi Pemilu AS.
 Kue jahe replika stadion Wrigley Field buatan chef Gerald Madero. (Courtesy of Forest Hills Country Club) |
2. Rekor DuniaJagat kuliner dunia tak pernah sepi dari pencatatan rekor dunia. Hampir tiap bulan selalu ada saja pegiat kuliner yang membuat makanan dengan jumlah terbanyak, ukuran terbesar dan harga termahal di dunia demi menembus Guinness World Records. Ada pula yang melibatkan juru masak terbanyak.
Soal harga, restoran KOA di New York menyajikan menu ramen termahal US$180, setara Rp2,4 juta. Tak kalah mahal, harga sepoci teh langka Da Hong Pao di Royal China Club di London, US$250, sekitar Rp3,4 juta. Tapi tak sefantastis harga seikat anggur Ruby Roman di Jepang: 1,1 juta yen, setara Rp141 juta.
Soal ukuran, Italia, Meksiko, Inggris, AS dan Swiss, masing-masing berlomba membuat makanan raksasa, dari pizza,
sandwich, kue jahe dan pie. Kue jahe buatan chef Gerald Madero merupakan replika stadion Wrigley Field, sedangkan kue jahe bikinan Jon Lovitch menyerupai miniatur pedesaan Gingerbread Lane.
Ada pula keripik kentang termahal dari St.Erik's Brewery di Swedia yang dibanderol US$56, sekitar Rp756 ribu, dan hanya diproduksi 100 boks. Guinness World Records pun mencatat kue ulang tahun raksasa berukuran 24 meter dan berhias 72.585 lilin yang pembuatannya melibatkan 100 orang.
 Makan pelangi dan makanan galaksi menguasai jagat kuliner pada 2016. (Thinkstock/nata_vkusidey) |
3. Pelangi vs. PutihTren makanan ‘menor’ marak sepanjang 2016. Setelah
rainbow cake, berikutnya menyusul
bagel, sandwich dan donat pelangi. Video tutorialnya memenuhi YouTube. Pada saat yang sama, isu lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) yang mengusung moto Love Wins dan nuansa pelangi pun marak.
Memasuki pertengahan tahun, giliran makanan galaksi yang menjadi primadona, menggeser makanan pelangi. Dari kue
tart, donat, kue,
maccaron,
truffle sampai puding, semuanya disajikan dengan dekorasi ala galaksi, dengan
topping krim biru atau ungu gelap serta taburan
spikel bintang.
Selain itu, juga beredar buah nanas
rose di AS yang tidak berwarna kuning, melainkan
pink. Namun belakangan warna-warna kuliner ‘dicemari’ oleh warna putih beras palsu buatan China yang beredar di Nigeria. Pihak pabrik China berdalih beras artifisial itu untuk
display restoran bukan dikonsumsi.
Padahal sebelumnya, beras Thailand—
Khao hom mali—baru saja ditabalkan sebagai beras terenak di dunia, karena rasa, tekstur, dan aromanya mirip bunga melati. Setelah dimasak, nasinya pulen, manis dan agak lengket. Thailand menyisihkan 14 penghasil beras terbaik lain, di antaranya India dan Vietnam.
 Ilustrasi: Para pegiat kuliner mengimbuh alkohol atau anggur ke dalam makanan kreasi mereka. (CNN Indonesia/Endro Priherdityo) |
4. Makanan MemabukkanMenenggak minuman beralkohol itu sudah biasa. Tapi mengunyah makana beralkohol agaknya istimewa. Sepanjang 2016, para pegiat kuliner bagai berlomba membuat makanan yang memabukkan. Mereka mengimbuh alkohol dalam kreasinya untuk kalangan dewasa, dari minuman cokelat, selai sampai burger.
Bukan cuma alkohol. Ada pula minuman yang dibuat dari anggur organik dan mariyuana yang khusus dijual di California. Masih di kawasan yang sama, juga dijual secara terbatas botol wine berlabel Hello Kitty yang imut-imut. Wine buatan Torti Winery ini hanya tersedia di Antonello Ristorante.
Desain kemasan botol alkohol memang menjadi daya tarik tersendiri, terlebih bila diluncurkan bertepatan dengan momen bersejarah. Sebagaimana bir khusus yang akan diluncurkan Shmaltz Brewing Company untuk memperingati ulang tahun emas Star Trek, sekaligus peluncuran film
Star Trek Beyond.Grup band New Order pun tak mau ketinggalan. Pada pertengahan Agustus 2016, mereka meluncurkan
Stray Dog, bir hasil kolaborasi dengan Moorhouse's Brewery, yang berbasis di Burnley, Inggris. Peluncuran bir yang mengandung 4,2 persen alkohol ini merupakan estafet album musik
Music Complete (2015).
(vga/vga)