Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Zimbabwe melarang penjualan makanan di tepi jalanan atau 'street food' ibu kota Harare setelah kasus wabah tifus merebak akibat sanitasi yang buruk dan kurangnya pasokan air.
Melansir
AFP, Portia Managazira, Direktur pengendalian epidemiologi dan penyakit di Kementerian Kesehatan Zimbabwe mengatakan terjadi lebih dari 2.300 kasus diduga tifus terjadi sepanjang tahun lalu.
Dari ribuan kasus tersebut, wabah tifus di Zimbabwe telah menyebabkan 12 orang meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasus sebagian besar terjadi di Harare, kami masih dalam situasi tanggap darurat, dan kami tengah melakukan berbagai hal yang mungkin dapat mengendalikan kondisi ini," kata Managazira.
Warga Harare tengah menghadapi berbagai kondisi sulit. Ibu kota negara itu mengalami kekurangan pasokan air, dan menambah penderitaan warga akibat krisis ekonomi serta pemadaman listrik yang telah berlangsung sejak lama.
Selain itu, tumpukan sampah menghiasi sudut Harare lantaran telah berhari-hari tidak diangkut.
"Ketakutan terbesar kami adalah kolera," kata Menteri Kesehatan David Parirenyatwa. "Kami dapat mengelola, lebih atau kurang, terkait tifus. Namun kolera akan jadi sebuah mimpi buruk,"
"Kami telah setuju melarang dan menghentikan penjualan makanan, baik yang diproses maupun mentah seperti sayur dan buah, di tempat-tempat umum yang tidak aman dari penyakit,"
Pada 2008 lalu, kolera merenggut setidaknya empat ribu nyawa di Zimbabwe. Hal itu terjadi saat negara tersebut berada di puncak krisis ekonomi.
Krisis ekonomi saat itu membuat sebagian besar rumah sakit umum tutup karena kekurangan pasokan obat dan tenaga kesehatan yang berasal dari luar negeri.
Kekurangan air jadi semakin parah akibat kemarau panjang yang terjadi di wilayah selatan Afrika. Kondisi ini mendorong perkembangan bisnis air dalam ember dan tangki besar.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 21 juta orang terinfeksi tifus setiap tahun di dunia. Dan sebanyak lebih dari 200 ribu orang meninggal karena penyakit tersebut.
(end)