Jakarta, CNN Indonesia -- Surakarta, kota di Jawa Tengah yang terkenal sebagai kota budaya berupaya melambungkan namanya sebagai salah satu tujuan wisata belanja di Indonesia. Tahun ini, Surakarta juga memiliki target mendatangkan 117 ribu wisatawan mancanegara.
Untuk itu, Surakarta telah menyusun Solo Calender of acara 2017 yang berisi 57 acara.
Salah satu acara dalam Solo Calender of acara adalah Solo Great Sale, yang digelar pada 1-28 Februari 2017. Acara bertema ‘Ceria Bersama Pesona Belanja Kota Budaya’ itu akan menghadirkan 1.500 pelaku usaha dengan target omzet Rp200 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Solo Great Sale 2017 ini diproyeksikan menghasilkan transaksi sebesar Rp200 miliar atau naik 300 persen dari capaian tahun lalu sebesar Rp161 miliar. Tentu acara ini akan berdampak signifikan bagi perekonomian lokal Solo (Surakarta)," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Jakarta, Senin (16/1).
Ada satu hal berbeda dari Solo Great Sale tahun ini, yakni dilibatkannya berbagai pasar tradisional di kota tersebut. Tahun lalu, Solo Great Sale hanya melibatkan mal, pusat perbelanjaan, hotel dan restoran.
"Ada 12 pasar tradisional yang dilibatkan di acara ini, agar masyarakat tidak meninggalkan pasar tradisional," kata Subagyo, Kepala Dinas Perdagangan Solo pada kesempatan yang sama.
Subagyo mengatakan, tata ruang, kualitas barang dagangan serta harga yang terjangkau menjadi daya tarik pasar tradisional yang akan ditawarkan pada pengunjung. Seluruh kegiatan akan disebar di ke dua belas pasar tersebut.
"Pasar Gede akan dijadikan pusat kegiatan bagi pasar tradisional di Solo Great Sale ini," ujar Subagyo.
Tak aneh bila Pasar Gede akan dijadikan pusat kegiatan di acara ini. Pasar yang dibangun tahun 1929 di atas tanah milik Keraton Kesunanan Surakarta ini memang salah satu ikon kota Surakarta.
Nilai sejarah dan kuliner menjadi daya tarik pasar hasil rancangan arsitek Thomas Karsten ini.
Brambang Asem, Es Dawet, dan Lenjongan adalah beberapa kuliner yang menjadi ciri khas pasar ini. Tentu sesuai dengan misi Solo Great Sale, yakni memperkuat promosi kota Surakarta sebagai tujuan wisata.
Selain Pasar Gede, pasar tradisional lainnya yang juga diikut sertakan dalam Solo Great Sale antara lain Pasar Klewer, Pasar Legi, Pasar Kadipolo, Pasar Triwindu, Pasar Nusukan, dan Pasar Gading.
"Pasar tradisional akan menjadi kekuatan pariwisata Solo," ujar Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo.
Untuk diketahui, penyelanggaraan Solo Great Sale pada tahun 2015 yang diikuti 571 tenant telah menghasilkan omzet Rp80 miliar.
Dan pada 2016, dengan jumlah tenant peserta sebanyak 1.206, acara ini bisa menghasilkan Rp161 miliar.
(ard)