Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah penelitian menunjukkan mereka yang kerap mengonsumsi kopi atau teh dengan tambahan gula atau perasa dalam minuman tersebut, dapat meningkatkan jumlah kalori secara signifikan tanpa disadari.
Melansir
Live Science, hasil ini didapat setelah para peneliti dari University of Illinois mengumpulkan data penelitian kebiasaan minum teh dan kopi orang Amerika selama lebih dari 10 tahun terakhir.
Para peneliti menganalisis data yang didapat dari National Health and Nutrition Examination Survey (NHNES) yang menghimpun 13 ribu penikmat kopi dan 6.200 penimum teh dari 2001 hingga 2012.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data tersebut, sebanyak 68 persen penikmat kopi dan 33 persen peminum teh diketahui menambahkan pemanis ke dalam minuman mereka.
Dan menurut kajian tim peneliti, mereka yang menambahkan pemanis dalam kopi tanpa sadar telah mengonsumsi 69 kalori lebih. Sementara, teh yang diberi pemanis memiliki 43 kalori lebih banyak dari teh tawar.
Sebagai perbandingan, menurut
Fat Secret Indonesia, secangkir kopi yang diseduh tanpa gula mengandung dua kalori per 100 mililiter atau satu cangkir. Sedangkan teh tawar juga memiliki kandungan kalori yang sama.
Ruopeng An, penulis utama sekaligus pengajar di Departemen Kinesiologi dan Kesehatan Masyarakat University of Illinois mengatakan tambahan kecil kalori bila dilakukan secara terus menerus dapat mendorong pada pertambahan bobot tubuh.
"Temuan kami mengindikasikan banyak peminum kopi dan teh secara rutin menambahkan jumlah kalori mereka untuk menambahkan rasa pada minuman, namun mungkin tanpa sadar atau memperhitungkan kalorinya dan dampak secara gizi," kata An.
Setiap pemanis yang ditambahkan memilki nilai kalori yang berbeda. Untuk gula dapat menyumbang 42 kalori untuk kopi dan 37 kalori untuk teh. Sementara pemanis lain seperti krimer atau susu menambahkan 23 dan 3,7 kalori untuk kopi dan teh.
Para peneliti menemukan gula, pengganti gula, krim, pengganti krim, serta susu dengan serta tanpa lemak, adalah kandungan lain yang kerap ditambahkan pada kopi.
Sedangkan peminum teh lebih sering menambahkan gula atau penggantinya, madu, atau susu rendah lemak.
Untuk kedua peminum tersebut, mayoritas penambahan kalori datang dari gula dan susu atau krim. Penambahan kalori dari gula pada kopi, menurut para ahli, bisa mencakup 60 persen. Sedangkan dari lemak susu atau krim dapat mencapai 33 persen.
Bagi peminum teh, gula memberikan penambahan kalori hingga 85 persen sedangkan lemak susu hanya sembilan persen.
(les)