Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam mencari pasangan, memiliki hobi atau pandangan yang sama jadi salah satu kriteria yang sering dicari. Namun, bagaimana bila mendapat pasangan berdasarkan kebencian yang sama?
Melansir
Oddity Central, Brendan Alper membuat sebuah aplikasi kencan yang justru dapat mempertemukan sejoli berdasarkan hal yang dibenci. Aplikasi tersebut bernama
Hater.
Pria asal New York itu mengaku menemukan ide awal pembuatan aplikasi ini saat dia menjadi seorang pelawak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulanya ia hanya menjadikan ide ini sebagai lelucon yang sering dibawakan di atas panggung. Merasa aplikasi ini akan menjadi hal menarik, ia kemudian terus memikirkannya dan terobsesi mewujudkan ide tersebut.
"Semakin sering aku memikirkan ide itu, semakin aku jadi terobsesi dengannya," ujar Alper.
Alper menjelaskan,
Hater sebenarnya memiliki konsep serupa dengan aplikasi kencan daring lain.
Pengguna dapat menggeser topik yang dibenci ke atas untuk memberikan 'cinta', geser ke kiri untuk tidak tertarik, ke kanan untuk 'menyukai', dan ke bawah untuk 'benci'.
Dan untuk memperkaya 'kebencian' untuk menemukan pasangan, aplikasi ini menyediakan lebih dari 2.500 topik yang dapat dibenci.
Topik yang tersedia beragam, mulai dari Brangelina, sampai yang paling populer Presiden Amerika, Donald Trump.
"Apa yang kita benci adalah bagian penting dari diri kita. Tapi sering kali orang-orang menyembunyikannya untuk citra publik," ujar Alper.
Pria 29 tahun tersebut juga mengklaim aplikasi ini mencoba mendorong seseorang untuk lebih jujur terhadap pendangan kebenciannya terhadap suatu hal. Dan ini dinilai positif karena akan membuat seseorang lebih terbuka serta jujur.
Selama periode pengujian, Alper mengatakan aplikasi ini mendapat respon positif dari publik.
Sementara terkait topik kebencian yang ia sediakan, Alber menegaskan tidak akan menggunakan aplikasi ini sebagai wadah untuk menyebarkan kebencian terhadap suatu agama atau ras.
"Hater benar-benar tidak akan mendukung kebencian terhadap ras, agama, atau tipe tubuh apapun. Tim kami memiliki kebijakan dan aturan yang ketat, dan tidak segan untuk menindak mereka yang sudah kelewat batas," ujar Alper.
Setelah diuji coba sejak Desember 2016 silam, aplikasi ini akan resmi tersedia untuk iOS pada 8 Febuari mendatang.
(okt/end)