Jakarta, CNN Indonesia -- Tujuh rumah sakit ternama di Amerika Serikat mengecam pelarangan Presiden Donald Trump terhadap imigran dan kunjungan ke negara tersebut. Menurut pihak rumah sakit, pelarangan itu berpotensi membahayakan ketersediaan obat dan membawa kemunduran bagi Negeri Paman Sam.
Melansir
AFP, tujuh rumah sakit tersebut menuliskan protes mereka dalam surat terbuka di New England Journal of Medicine, dan diwakilkan oleh dokter kepala Massachusetts General Hospital (MGH), Katrina Armstrong.
"Kebijakan imigrasi yang menghalangi orang terbaik untuk datang melatih dan bekerja di Amerika Serikat serta melarang pelatih kami dan pendidik bepergian dengan aman adalah sebuah kemunduran," tulis Armstrong.
"Keputusan tersebut akan membahayakan pasien, kolega, dan posisi Amerika sebagai pelopor di pelayanan dan inovasi kesehatan," tambah dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa waktu lalu, Presiden Donald Trump menandatangani pelarangan kedatangan imigran dari tujuh negara muslim, seperti Iran, Iraq, Libya, Somalia, Sudan, Syria, dan Yaman selama 90 hari.
Surat terbuka tersebut ditandatangani oleh dokter di Johns Hopkins University Hospital, University of Michigan Health System, Brigham and Women's Hospital, University of Pennsylvania Perelman School of Medicine, University of California, San Francisco and Beth Israel Deaconess Medical Center.
Para dokter Amerika Serikat tersebut mengatakan dokter dan ilmuwan kelahiran luar negeri memiliki peran vital dalam rumah sakit di AS, pusat pendidikan kedokteran, dan upaya bantuan dan tenaga kesehatan menangani bencana global yang dilakukan negeri itu.
"Selama 50 tahun terakhir, penelitian biomedis AS telah banyak diuntungkan dari ide, kreativitas, kepandaian, dan arahan lulusan kedokteran internasional serta keterlibatan non warga AS dalam penelitian biomedis," ujar Armstrong.
Perintah eksekutif Trump tersebut diketahui langsung berdampak pada lebih dari 100 tenaga medis di Partners HealthCare di Boston. Tenaga tersebut juga menyebar di MGH dan Brigham and Women's Hospital.
Menurut data yang disampaikan para dokter tersebut, sebanyak 24 persen dokter yang melakukan praktik di Amerika Serikat adalah berasal dari luar negeri atau merupakan lulusan internasional.
(end/rah)