Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah hijab dan wayang yang menerobos masuk ke dalam dunia fesyen internasional, kini giliran tenun asli Badui yang berusaha 'menguasai' London.
Di ajang London Fashion Week 2017, tenun Badui yang dibungkus dalam bentuk fesyen ready to wear akan diperkenalkan oleh Amanda Indah Lestari. Perempuan yang dikenal dengan panggilan Mandy ini memboyong 24 koleksi melalui label fesyennya, Lekat.
Tampilnya Lekat di London Fashion Week bukanlah perjalanan singkat. Untuk bisa mencapai panggung ini, dia terpilih untuk mengikuti Indonesia Fashion Forward. Dia pun mengikuti program residensi Jakarta Fashion Week dan British Council sejak Agustus 2016 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun kemudian terpilih untuk tampil di Fashion Scout (20/2) di Freemasons Hall, London. Lekat juga akan tampil di International Fashion Showcase di Somerset House, London (17-21/2).
Melalui labelnya ini, Mandy terinspirasi untuk menggunakan tenun Badui sebagai bahan dasarnya. Tujuannya tak lain adalah untuk memperkenalkan tenun Badui sebagai tenun asli Indonesia yang layak dikenal dunia, sama seperti batik.
Mandy mengakui bahwa pemilihan tenun Badui dalam karyanya ini juga didasarkan pada komitmen napas Lekat untuk berkreasi dengan tenun Badui.
"Sejak awal berdirinya Lekat, kami sudah mengolah tenun Badui. Karena tenun ini jarang dikenal orang padahal kainnya sendiri sangat indah," kata Mandy saat konferensi pers di Rumah Lekat, Rabu (8/2).
"Indonesia adalah insspirasi saya. Eksplorasi kekuatan visual dan kisah budaya Indonesia melalui Lekat, terutama tenun Badui."
Di London Fashion Week, Mandy mengangkat tema Moments: Reserved. Hal ini diakui Mandy terinspirasi dari perjalananwaktu dan misi Lekat untuk memperkenalkan budaya Indonesia lewat fesyen.
Kolaborasi dengan desainer InggrisKepada CNNIndonesia.com, Mandy mengakui bahwa panggung London Fashion Week 2017 adalah panggung internasional pertamanya. Tak dimungkiri ada rasa grogi yang melanda.
Namun di panggung internasional pertamanya ini, Lekat berkolaborasi dengan desainer Inggris Billie Jacobina. Ini bukanlah kolaborasi pertama mereka. Sebelumnya mereka sudah pernah bekerjasama dalam koleksinya di Jakarta Fashion Week 2017 lalu.
Billie Jacobina sendiri adalah desainer tekstil asal Inggris yang menjadi pemenang penghargaan Ones to Watch di Fashion Scout 2017.
Meski sudah dua kali berkolaborasi, namun menyatukan berbagai pendapat yang berbeda tidaklah mudah. Mandy dan Billie punya perbedaan desain fesyen.
"Billie punya karakteristik desain busana dengan warna yang pop up. Desainnya pun lebih edgy. Berbeda sekali dengan desain Lekat selama ini," ucap Mandy.
"Sempat ada perbedaan, tapi pada akhirnya kami berdua berusaha menyeimbangkan satu sama lain. Karena tak dimungkiri, hasil kolaborasi ini membuat desain Lekat jadi lebih fresh."
Untuk bisa menggaet pasar Inggris, Mandy memang harus menyesuaikan kreasinya dengan minat dan kebiasaan warga Inggris.
Warga Inggris memang menyukai berbagai busana yang kaya corak dan warna. Selain itu, Mandy mengatakan warga Inggris juga lebih suka busana yang unik dan edgy. "Mereka juga sangat menghargai busana yang ramah lingkungan."
Sekitar 24 koleksi yang ditampilkan ini bergaya urban. Kebanyakan koleksinya didominasi dengan busana two pieces. Mandy menciptakan berbagai atasan ringan seperti kaos dan tank top.
Dia juga menciptakan kreasi dress tanpa lengan dan celana bergaya kulot 'tanggung.' Seperti ciri khas Lekat, Mandy banyak menampilkan rumbai benang di bagian bawah busananya. Selain itu dia juga menambahkan banyak corak dan patchwork di busananya.
"Ada motif yang menyerupai orang, itu terinspirasi dari Roro Kidul," katanya.
(chs)