Jakarta, CNN Indonesia -- Selama ini, Jakarta dan Bali selalu menjadi lokasi banyak pertemuan penting. Hal itu dikarenakan banyaknya gedung pertemuan yang berada di sana.
Jika di Jakarta menawarkan kemudahan akses, maka gedung pertemuan di Bali memberi pemandangan yang indah.
Namun, jumlah gedung pertemuan seakan tak berbanding dengan permintaan yang terus meningkat. Ditambah lagi faktor kejenuhan suasana di kedua tempat tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Potensi bisnis itu dilirik oleh Hotel Four Points by Sheraton Makassar.
Identik dengan cuaca panas yang kering, tapi daerah yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan ini memiliki kemiripan dengan Jakarta dan Bali, yaitu kemudahan akses penerbangan dari berbagai penjuru yang dilayani oleh Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Awal tahun ini,
CNNIndonesia.com berkesempatan untuk mengunjungi hotel berbintang empat itu. Pesawat yang ditumpangi mendarat dengan selamat di Kota Bugis, hanya saja sampai agak terlambat.
Ada banyak layanan taksi dari bandara, yang beroperasi selama 24 jam. Tapi, bagi yang bukan warga lokal, menentukan moda transportasi yang tepat pasti bakal membingungkan, apalagi jika tiba di malam hari. Ditambah lagi dengan rasa lelah yang melanda.
Sebagai hotel dengan konsep bisnis dan keluarga, Four Points Makassar memberi kemudahan bagi tamunya dengan layanan antar jemput bandara jika sebelumnya melakukan pemesana terlebih dahulu.
Baru saja menyalakan telepon genggam,
CNNIndonesia.com mendapat panggilan telepon dari kru hotel yang mengatakan kalau mereka sudah siap sedia di area antar jemput bandara. Setelah mengambil bagasi, kaki pun melangkah dengan tenang masuk ke dalam mobil yang sudah disiapkan.
Hotel berjarak sekitar 21 kilometer atau sekitar 1,5 jam jika terhalang oleh kemacetan lalu lintas. Tidur adalah kegiatan yang paling pas dilakukan di dalam mobil, karena ruwetnya kemacetan Makassar tak ada bedanya dengan Jakarta.
 Suasana lobi. (Dok. Four Points by Sheraton Makassar) |
Setelah melalui kemacetan—yang juga terjadi di depan hotel,
CNNIndonesia.com sampai di lobi Four Points Makassar. Nuansa megah dan mewah langsung terasa, karena hotel 10 lantai ini dihiasi oleh lampu kristal yang menggantung di langit-langitnya yang tinggi.
Ada enam tipe kamar yang ditawarkan, yaitu Deluxe Room, Deluxe Premium, Deluxe Terrace, Executive Suite, Premium Suite dan President Suite. Kamar yang disebut terakhir bahkan memiliki fasilitas lift pribadi.
Total jumlah kamarnya sebanyak 355 unit. Tarif menginapnya mulai dari Rp1,2 jutaan per malam.
CNNIndonesia.com menginap di Executive Suite, kamar di lantai dua yang dilengkapi ruang tamu. Pemandangan Kota Bugis langsung menyapu mata begitu membuka jendela kamar.
Kamar yang ditempati diberi konsep warna cokelat dan putih gading, sehingga walaupun dekorasinya mewah namun suasananya tetap seperti rumah yang membuat betah.
Bagi tamu yang memiliki tujuan bisnis, fasilitas internet dan layanan resepsionis 24 jam sangat membantu.
Selain ratusan kamar, hotel ini juga memiliki fasilitas restoran, kafe, lounge, kids club, fitness center 24 jam, kolam renang, dan juga ruang pertemuan.
Khusus untuk menu masakan restorannya ditangani oleh Chef Kamal Setiawan. Hasil masakannya patut mendapat acungan jempol, karena selain tampilannya cantik juga enak di lidah.
Ada lima ballroom dan 12 meeting room yang tersedia, dengan kapasitas ratusan sampai ribuan orang.
Saat diwawancarai oleh CNNIndonesia.com, General Manager Four Points Makassar, Lasta Arimbawa, mengatakan kalau hotelnya memang ingin menjadi pusat pertemuan yang terbesar dan terbaik di Indonesia Timur.
“Hotel ini merupakan invetasi perdana kelompok Starwood Hotel di Indonesia Timur. Kami melihat potensi gedung pertemuan, jadi ingin membuat Makassar menjadi salah satu pusatnya di Indonesia,” kata Lasta Arimbawa.
“Biasanya tamu di gedung pertemuan khawatir akan menginap di mana atau memarkirkan kendaraannya di mana. Tapi di hotel kami, yang seluas 9.000 meter persegi, kekhawatiran itu sudah tidak perlu lagi dipikirkan,” lanjutnya.
Berbeda dengan hotel wisata, Lasta mengatakan kalau hotel bisnis ini memiliki tingkat keterisian yang tinggi justru setelah musim liburan.
“Mereka biasanya menginap paling lama lima hari, setelah melakukan pertemuan lalu berwisata di sekitar Makassar,” ujar Lasta.
Berbicara mengenai wisata, ada beberapa pusat kuliner, alam dan sejarah yang bisa dikunjungi walau pilihannya tak terlalu banyak, seperti ke Rumah Makan Apong, Toko Oleh-oleh Keradjinan, Pantai Losari dan Benteng Rotterdam.
Sebenarnya ada banyak pilihan wisata alam di Makassar, seperti ke Pantai Kayangan, Taman Nasional Banti Murung atau Tanjung Bira.
Hanya saja jaraknya sangat jauh dari hotel yang berada di pusat kota, sehingga membutuhkan waktu beberapa jam perjalanan.
Jadi, jika tidak keberatan bolak-balik berkendara, hotel Four Points Makassar juga bisa dijadikan pilihan menginap bagi tamu yang datang untuk berwisata.