Cara Agar Selalu Bahagia Menjalani Pernikahan

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Minggu, 12 Feb 2017 09:44 WIB
Tidak ada hubungan yang tak bermasalah, namun semua tergantung bagaimana mereka menyikapinya.
Foto: OmarMedinaRD/Pixabay
Dalam hubungan, menurut Kei dan Lex landasan utamanya bukan hanya cinta ataupun kesamaan, melainkan juga daya tarik.

"Yang membuat pasangan menempel sampai akhir adalah penampilan menarik. Bukan berarti ketika sudah nyaman tidak ada usaha untuk tetap menarik, justru itu seharusnya ditingkatkan," kata Kei.

Tak hanya itu, dalam hal intelektual pun menjadi penting bagi pasangan untuk saling terus bertukar pendapat, membahas suatu hal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misalnya nonton film ketika pacaran, setelahnya dibahas dan adu argumen, itu membuat semakin menarik. Jangan salahkan beradu pendapatnya dengan orang lain, bila Anda sendiri tidak memulai hal-hal seperti itu," ujarnya.
Foto: Thinkstock/View Stock

Rasa terus saling membutuhkan dan ungkapan rasa sayang, menurut keduanya turut menjadi aspek yang menarik. Dengan itu, romantisme dalam hubungan pun dapat terus terjaga. Melangkah ke jenjang berikutnya, pasangan juga sepatutnya memiliki kesepakatan untuk memikirkan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi di masa depan.

"Peraturan itu penting dalam hubungan. Hal itu juga menjadi batasan ketika bertindak, karena masalah bukan setelah terjadi, baru dibicarakan. Semuanya harus dibicarakan di awal, disepakati. Kalau marah harus bagaimana, kalau melanggar ada denda atau apapun," katanya.

"Jangan larang, tapi denda dengan beli sepatu mungkin atau sisihkan untuk tabungan bersama. Bicarakan diselesaikannya dengan apa kalau terjadi [masalah]," imbuh Kei.

Setelahnya, Lex turut menambahkan, "Bareng pasangan, bisa juga menggapai apa yang namanya 'relationship goal', keseruan yang dilakukan bersama. Sesekali memamerkannya tidak apa, agar tidak iri melihat pasangan lain."

"Lakukan hal yang buat merasa bangga dengan hubungan Anda," imbuhnya.

Bila telah mencapai langkah-langkah tersebut, pasangan pun dapat memulai memikirkan tahapan yang dapat menambah kebahagiaan mereka, akan kesiapan untuk menanggung beban selanjutnya. Seperti mempertimbangkan untuk memiliki anak.

"Fakta dari sebuah studi mengatakan tingkat kebahagiaan pasangan menurun drastis saat memiliki anak, dari melahirkan, memikirkan pertumbuhannya, kekhawatiran saat anak remaja. Ini beban, persiapkan dengan matang."
 kata Lex.

Lebih lanjut ia memaparkan bahwa, "Kesalahan menikah itu langsung punya anak. Jadi bahagiain diri dulu sebagai pasangan, setelah itu baru punya anak bila sudah siap. Jangan gambling bila belum bisa menghadapi masalah-masalah besar." (tyo)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER