Tamu Hotel Semakin Jarang Gunakan Fasilitas Pusat Kebugaran

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Jumat, 17 Feb 2017 07:29 WIB
Pusat kebugaran menjadi fasilitas gratis yang biaya operasionalnya paling tinggi, akan tetapi malah jarang digunakan tamu hotel.
Pusat kebugaran menjadi fasilitas gratis yang biaya operasionalnya paling tinggi, namun malah jarang digunakan tamu hotel. (Thinkstock/ElNariz)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah studi dari Manajemen Pariwisata Universitas Cornell mengungkapkan tingkat ketertarikan tamu untuk menggunakan puluhan fasilitas gratis dari hotel, seperti minuman, jaringan Wi-Fi dan pusat kebugaran.

Studi tersebut berdasarkan hasil survei terhadap 33 hotel dalam naungan enam jaringan perusahaan di Amerika Serikat (AS).

Selama delapan minggu, peneliti juga melakukan survei terhadap 782 tamu hotel, sebelum dan setelah menginap di sana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil studi tersebut ternyata cukup mengejutkan, karena ternyata pusat kebugaran menjadi fasilitas hotel yang paling jarang digunakan.

Sebelum menginap, tamu merasa kalau mereka akan menggunakan fasilitas tersebut. Namun setelah menginap, sebanyak 22 persen dari mereka tidak menggunakannya.

Dibandingkan pusat kebugaran, minuman dan jaringan Wi-Fi gratis ternyata merupakan fasilitas yang paling sering digunakan.

Sebanyak 49 persen tamu hotel mengaku selalu minum dari botol minuman yang disediakan dan sejumlah 42 persen dari mereka selalu menggunakan jaringan Wi-Fi di kamar.

Fakta tersebut juga semakin menyakinkan pemilik hotel bahwa ada beberapa fasilitas hotel yang seharusnya ditiadakan, untuk menghemat biaya operasional.

“Selama ini ada perdebatan dalam manajemen mengenai keberadaan fasilitas hotel yang membuat bengkak biaya operasional,” kata salah satu dari tiga peneliti studi ini, Chekitan Dev, seperti yang dilansir dari Travel and Leisure pada Kamis (18/2).

“Temuan ini sangat menarik, karena dapat membantu manajemen untuk memilah fasilitas yang memang sangat diperlukan,” lanjutnya.

Studi lanjut mengungkapkan, banyak alasan yang membuat tamu hotel tak ingin menggunakan fasilitas kebugaran, salah satunya ialah karena mereka merupakan tamu bisnis yang sudah lelah beraktifitas seharian di luar hotel.

Pusat kebugaran memang menjadi fasilitas gratis yang biaya operasionalnya paling tinggi. Biaya yang harus dikeluarkan mulai dari untuk membeli peralatan yang canggih, menggaji karyawan terlatih sampai menjaga kesehatan ruangan.

Studi itu bahkan mengungkapkan kalau pusat kebugaran ialah fasilitas gratis yang paling mahal di antara seluruh fasilitas yang ada di hotel.

“Banyak orang yang merasa kalau fasilitas itu harus selalu ada, namun fasilitas itu mungkin bukan merupakan investasi yang terbaik,” tulis studi tersebut.

Berbicara mengenai investasi, Dev mengatakan kalau pusat kebugaran tidak menyumbang keuntungan secara langsung kepada hotel, dibandingkan fasilitas lain yang lebih murah seperti minuman dan jaringan Wi-Fi.

“Untuk mengakali keberadaan fasilitas kebugaran yang berbiaya operasional tinggi, mungkin pemilik hotel bisa bekerja sama dengan pusat kebugaran di luar hotel atau menawarkan penyewaan alat kebugaran untuk dipakai di kamar hotel,” tulis studi tersebut.

Taktik tersebut sudah mulai dilakukan oleh banyak jaringan hotel, mulai dari Kimpton, Hilton McLean dan Intercontinental Hotels Group.

Jaringan hotel terakhir malah memasarkan layanan di mana tamu bisa menginap dalam kamar dengan alat-alat kebugaran beserta koleksi video latihan olahraga ringan.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER