Racun, Senjata Rahasia Para Pembunuh Korea Utara

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Senin, 20 Feb 2017 14:10 WIB
Korea Utara diketahui sering menggunakan racun untuk menghilangkan 'gangguan' dan musuhnya di luar negeri, dari pistol, pil, sampai pena beracun.
ilustrasi: Racun adalah senjata pembunuh Korea Utara saat 'bertugas' menghadapi musuhnya. (Pixabay.com)
Jakarta, CNN Indonesia --  Sebuah semprotan beracun diduga digunakan dalam pembunuhan Kim Jong Nam, kakak tiri Kim Jong Un. 

Hanya saja semprotan ini belum bisa dipastikan jadi senjata pembunuh sampai otopsi dilakukan dan menjawab teka-teki tersebut. Kim Jong Nam dilaporkan tak sadarkan diri setelah dua perempuan tak dikenal menyemprot wajahnya dengan zat cair saat dia menunggu penerbangan ke Macau di Malaysia. 

Mengutip The Star, pejabat Korea Selatan mengatakan Kim Jong Nam yang pernah menjadi putra mahkota Korea Utara sudah mengalami ancaman tersebut selama lima tahun. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korea Utara diketahui sering menggunakan racun untuk menghilangkan 'gangguan' di luar negeri. Namun jika otopsi membuktikan Kim Jong Nam dibunuh dengan semprotan beracun, maka ini akan jadi hal yang pertama kalinya terjadi. 

Pada 2011, ada upaya untuk membunuh aktivis HAM Park Sang Hak yang memimpin organisasi sipil konservatif dan mengirim selebaran antikomunis ke Korea Utara.

Seorang mata-mata yang diidentifikasi dengan nama keluarganya Ahn, diketahui menerima perintah untuk membunuh Park dari seorang mata-mata di Mongolia. 

Dia ditangkap bersama dengan dua buah pistol beracun, pena beracun, dan pil beracun yang bisa membunuh korbannya tiga detik setelah tertelan. 

Pena beracun tersebut mengandung neostigmine bromide di bagian ujungnya. Sekitar 10 mg kandungan neostigmide bromide ini sudah bisa membunuh korbannya.

Ahn ditangkap oleh badan intelijen pada 3 September lalu setelah dia berusaha membunuh Park di stasiun kereta dekat Gangnam, Seoul. Dia berusaha membunuh Park dengan pena beracunnya. 

Senyawa neostigmine bromide sendiri biasanya dijual dengan nama prostigmin. Neostigmine bromide sendiri sebenarnya digunakan untuk meningkatkan kekuatan otot yang melemah karena penyakit otot myasthenia gravis. Senyawa ini bekerja dengan cara mencegah penguraian asetilkolin secara alami dalam tubuh. 

Namun dalam kondisi dan dosis tertentu, neostigmine bromide menyebabkan sakit perut, kesulitan bicara, diare, pusing, air liur berlebihan, lemas, kesulitan melihat, sesak napas, sampai pingsan. 

Metode pembunuhan lain

Metode pembunuhan Korea Utara mulai berubah ketika mereka menjadikan pemimpin Korea atau warga sipil sebagai targetnya. 

Sebuah ledakan bom terjadi ketika mantan Presiden Chun Doo Hwan mengunjungi makan pemimpin Aung San pada 1983. Ledakan terorisme ini menyebabkan 17 orang meninggal dan 14 orang lainnya terluka. 

Setelah dilakukan penyelidikan, ditemukan bahwa tiga orang pasukan khusus Korea Utara meletakkan dua buah bom di atas makam tersebut. 

Pada bulan November 1987, setahun sebelum Olimpiade 1988 berlangsung di Seoul, dua mata-mata Korea Utara juga menanam bom di pesawat Korean Airline untuk mengganggu persiapan tersebut. Sebanyak 115 penumpang tewas dalam ledakan tersebut. (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER