Waspadai Penyakit Tak Langsung yang Menghantui Saat Banjir

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Sabtu, 18 Feb 2017 20:40 WIB
Banjir bukan cuma menyebabkan terendamnya tempat tinggal mereka. Banjir juga menyebabkan berbagai penyakit langsung dan tak langsung.
Banjir yang melanda kawasan di Jakarta berpotensi menyebabkan berbagai penyakit langsung dan tak langsung. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Hujan yang terus turun membuat Sungai Ciliwung meluap. Akibatnya, beberapa daerah di Jakarta seperti Kampung Melayu, Cawang, dan Pengadegan pun terendam banjir.

Tidak hanya membuat banjir, air yang menggenang tanpa sadar juga menyimpan banyak kuman penyakit. Berbagai penyakit langsung yang kerap dialami warga yang kebanjiran anara lain seperti diare, demam berdarah, radang paru-paru, dan penyakit kronis lain.

Selain penyakit 'biasa' saat banjir, masih ada banyak penyakit lain yang membayangi saat banjir tiba. Mungkin efeknya tak akan langsung terasa dan 'membutuhkan' waktu yang cukup lama sampai efek penyakitnya terasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Leptospirosis

Air banjir yang berwarna cokelat pekat jelas membawa banyak benda kotor seperti kotoran manusia. Tidak hanya kotoran manusia, kotoran binatang pengerat seperti tikus yang membawa virus Leptospirosis juga menjadi ancaman.

Kontak selaput lendir mata, hidung, dan luka terbuka pada kulit dengan air seni dan kotoran tikus yang tercampur dalam air banjir dapat menyebabkan kerusakan organ hati, ginjal, paru-paru, jantung, dan otak.

Dokter Mira Yulianti, Staf Divisi Pulmonologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSCM mengatakan, penyakit Leptospirosis dapat menular pada manusia melalui kontak selaput lendir seperti mata, hidung, dan luka terbuka.

"Kuman tersebut masuk ke dalam tubuh kita melalui mukosa membran yang terbuka, contoh luka di kulit," ujar Mira melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com.

Ia menjelaskan, seseorang yang terjangkit infeksi tersebut akan mengalami gejala demam tinggi, mata merah, kulit menjadi kuning, dan nyeri otot betis. Masa inkubasi penyakit ini rata-rata berkisar selama sepuluh hari.

Jika seseorang mengalami gejala tersebut, Mira menganjurkan untuk segera dibawa ke rumah sakit terdekat karena kuman dapat menyebar ke organ tubuh dan menyebabkan gagal ginjal sampai komplikasi pernapasan.

"Segera ke dokter jika timbul gejala [infeksi leptospirosis] untuk pemeriksaan lanjutan. Tapi [sayang] pasien [umumnya] datang dalam kondisi parah sehingga perlu suntikan dan terapi suportif," lanjut Mira.

Jika ditangani dengan cepat dan tepat, menurut Mira, seorang pasien memiliki harapan hidup lebih tinggi.

2. Tetanus

Saat banjir berbagai benda dapat mengapung dan tenggelam tidak beraturan. Di antara hal tersebut, tanpa disadari benda seperti kayu berpaku, kawat, dan pecahan kaca juga berpotensi melukai Anda.

Jika tanpa sengaja Anda terkena benda tajam saat banjir, segera bersihkan luka dan jangan dibiarkan. Luka terbuka dapat terkena infeksi jika terlalu lama terkena air banjir yang kotor. Usahakan jangan kontak langsung dengan air banjir saat memiliki luka terbuka di tubuh.

Sebaiknya pastikan Anda telah melindungi diri dengan menerima vaksin tetanus seperti immunoglobulin.

Penyakit Vektor sampai Kontaminasi Virus

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER