Jakarta, CNN Indonesia -- Hujan yang terus turun membuat Sungai Ciliwung meluap. Akibatnya, beberapa daerah di Jakarta seperti Kampung Melayu, Cawang, dan Pengadegan pun terendam banjir.
Tidak hanya membuat banjir, air yang menggenang tanpa sadar juga menyimpan banyak kuman penyakit. Berbagai penyakit langsung yang kerap dialami warga yang kebanjiran anara lain seperti diare, demam berdarah, radang paru-paru, dan penyakit kronis lain.
Selain penyakit 'biasa' saat banjir, masih ada banyak penyakit lain yang membayangi saat banjir tiba. Mungkin efeknya tak akan langsung terasa dan 'membutuhkan' waktu yang cukup lama sampai efek penyakitnya terasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. LeptospirosisAir banjir yang berwarna cokelat pekat jelas membawa banyak benda kotor seperti kotoran manusia. Tidak hanya kotoran manusia, kotoran binatang pengerat seperti tikus yang membawa virus Leptospirosis juga menjadi ancaman.
Kontak selaput lendir mata, hidung, dan luka terbuka pada kulit dengan air seni dan kotoran tikus yang tercampur dalam air banjir dapat menyebabkan kerusakan organ hati, ginjal, paru-paru, jantung, dan otak.
Dokter Mira Yulianti, Staf Divisi Pulmonologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSCM mengatakan, penyakit Leptospirosis dapat menular pada manusia melalui kontak selaput lendir seperti mata, hidung, dan luka terbuka.
"Kuman tersebut masuk ke dalam tubuh kita melalui mukosa membran yang terbuka, contoh luka di kulit," ujar Mira melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com.
Ia menjelaskan, seseorang yang terjangkit infeksi tersebut akan mengalami gejala demam tinggi, mata merah, kulit menjadi kuning, dan nyeri otot betis. Masa inkubasi penyakit ini rata-rata berkisar selama sepuluh hari.
Jika seseorang mengalami gejala tersebut, Mira menganjurkan untuk segera dibawa ke rumah sakit terdekat karena kuman dapat menyebar ke organ tubuh dan menyebabkan gagal ginjal sampai komplikasi pernapasan.
"Segera ke dokter jika timbul gejala [infeksi leptospirosis] untuk pemeriksaan lanjutan. Tapi [sayang] pasien [umumnya] datang dalam kondisi parah sehingga perlu suntikan dan terapi suportif," lanjut Mira.
Jika ditangani dengan cepat dan tepat, menurut Mira, seorang pasien memiliki harapan hidup lebih tinggi.
2. Tetanus
Saat banjir berbagai benda dapat mengapung dan tenggelam tidak beraturan. Di antara hal tersebut, tanpa disadari benda seperti kayu berpaku, kawat, dan pecahan kaca juga berpotensi melukai Anda.
Jika tanpa sengaja Anda terkena benda tajam saat banjir, segera bersihkan luka dan jangan dibiarkan. Luka terbuka dapat terkena infeksi jika terlalu lama terkena air banjir yang kotor. Usahakan jangan kontak langsung dengan air banjir saat memiliki luka terbuka di tubuh.
Sebaiknya pastikan Anda telah melindungi diri dengan menerima vaksin tetanus seperti immunoglobulin.
3. Penyakit Vektor
Penyakit ini umumnya ditularkan oleh vektor atau organisme pembawa penyakit menular seperti nyamuk, lalat, kutu, dan siput air tawar.
Banyaknya genangan air yang timbul akibat banjir dapat menyebabkan serangan tersebut berkembang biak dengan leluasa dan menyebarkan berbagai penyakit seperti demam berdarah, chikungunya, dan kaki gajah.
Sebelum banjir datang, biasakan mengubur barang-barang yang dapat menampung air seperti kaleng bekas, jaga selalu kesehatan, dan segera bersihkan rumah sesaat setelah banjir surut.
4. Janin Kerdil
Secara tidak langsung, banjir dapat menyebabkan makanan maupun minuman terkontaminasi dengan berbagai kotoran.
Tidak hanya mengontaminasi, banjir yang terlalu lama juga dapat memutus pasokan makanan. Bagi ibu hamil, hal tersebut bisa membahayakan janin dalam kandungan. Kekurangan gizi asupan nutrisi, serta terpaksa mengonsusmsi makanan yang kotor dapat mengakibatkan janin kerdil.
5. Kontaminasi Virus
Berbagai benda sisa medis seperti jarum suntik dan infus menyimpan berbagai penyakit berbahaya yang bisa menular.
Penanganan sampah medis yang tidak benar dapat menyebabkan berbagai virus menular saat banjir datang.
Virus seperti HIV bahkan dapat menular apabila jarum bekas suntik tercampur air banjir dan mengenai luka yang terbuka.
Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya hindari membeli rumah yang berdekatan dengan rumah sakit, atau jangan biarkan luka terbuka terkena air banjir.