Bandara Letung, Gerbang Menuju Pulau Eksotis di Anambas

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Jumat, 03 Mar 2017 12:05 WIB
Ada banyak pulau cantik di Anambas, pesepakbola David Beckham dikabarkan tertarik berkunjung ke sana. Keberadaan bandara memang sangat dibutuhkan.
Pemandangan Pulau Bawah di Anambas, Kepri. (bawahisland.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hanya 1,3 persen lahan berupa daratan yang berada di Kepulauan Anambas. Oleh karena itu, akses transportasi berupa pelabuhan dan bandara sangat diperlukan. Tak hanya untuk transportasi penduduk lokal, pelabuhan dan bandara juga dibutuhkan wisatawan yang hendak berkunjung ke kepulauan yang berada di Provinsi Kepulauan Riau itu.

Hanya saja, akses Pelabuhan Tarempa seringkali terkendala oleh cuaca yang kurang bersahabat. Saat musim hujan, ketinggian gelombang lautnya bahkan bisa sampai mencapai 5 meter.


"Transportasi laut di sini dipengaruhi oleh musim, yaitu musim angin selatan, utara, dan timur. Untuk musim angin selatan dan utara, ombak sangat besar, sehingga sering mengganggu pelayaran kapal, hanya musim angin timur pada Februari hingga Juni yang tenang," kata Bupati Kepulauan Anambas Abdul Haris, seperti yang dilansir dari Antara pada Kamis (2/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, kehadiran Bandara Letung di Pulau Jemaja yang mulai beroperasi pada 22 November 2016 menjadi tumpuan harapan akses transportasi di Anambas.

Bahkan, Abdul menargetkan adanya bandara tersebut bisa mendongkrak jumlah kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) dari yang per tahunnya hanya 100-200 orang wisman menjadi 500 wisman.

"Semakin banyak orang ke sini, ekonomi semakin berkembang. Untuk itu kami sangat membutuhkan sekali ini bandara agar bisa membuka akses langsung bagi wisatawan," kata Abdul.

Potensi pariwisata Kepulauan Anambas memang sudah tidak diragukan lagi. Kepulauan ini terdiri atas 225 pulau, namun hanya 26 pulau yang berpenghuni. Sisanya, merupakan pulau perawan yang butuh dieksplorasi.

[Gambas:Instagram]

Di sepanjang bibir pantai, terhampar pasir putih dan air laut yang jernih, sehingga warna-warni ikan serta terumbu karang bisa terlihat secara kasat mata dari permukaan. Pemandangan ini bisa dengan mudah ditemui di Pulau Bawah dan Pulau Batu Tompi.

Salah satu media internasional bahkan menobatkan dua pulau ini sebagai pulau paling eksotis di Asia, yang keindahannya melebihi Kepulauan Maladewa yang sudah tersohor.

Kementerian Kelautan dan Perikanan juga telah menetapkan 106 titik di Pulau Bawah dan Pulau Batu Tompi sebagai konservasi terumbu karang dengan lebih dari dua juta hektare taman perairan.

Letaknya Anambas memang strategis, yaitu berada di tengah Laut China Selatan dan berdekatan negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Kamboja, memudahkan para wisman untuk singgah.

[Gambas:Instagram]

Bupati Abdul mengatakan, salah satu pulau di Kepulauan Anambas, yaitu Pulau Terempa, telah dijadikan sebagai akses keluar masuk kapal yacht.

“Dari Pulau Terempa mereka bisa bisa arahkan ke pulau-pulau lain," kata Abdul.

Namun, dia menilai akses yacht saja tidak cukup, untuk itu pengembangan Bandara Letung harus digeber. Penyelesaian pembangunannya ditargetkan pada Maret 2018.

Bandara Letung bukanlah bandara yang pertama hadir di Kepulauan Anambas. Sebelumnya, ada Bandara Matak milik perusahaan migas di Pulau Matak.

Sayangnya, letak Bandara Matak kurang strategis untuk mencapai destinasi wisata Pulau Bawah atau Pulau Batu Tompi, sebab masih harus menempuh perjalanan laut selama lebih dari dua jam.

Maka, dibangunlah Bandara Letung pada Juli 2014 dan mulai beroperasi pada 22 November 2016 dengan penerbangan perdana menggunakan pesawat Dornier 228 oleh maskapai Susi Air.

[Gambas:Instagram]

Kepala Satuan Pelaksana Bandara Letung Ariadi Widiawan menuturkan pembiayaan pembangunan dari sisi udara berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yakni Kementerian Perhubungan sebesar Rp200 miliar.

Sedangkan sisi darat berasal dari gabungan APBD antara Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan Pemerintah Kabupaten Anambas sebesar Rp50 miliar.

Pembangunan yang belum rampung hingga saat ini adalah pemagaran serta pengaspalan area sekitar bandara yang masih berupa tanah kering.

“Secara prosentase, progres pembangunan Bandara Letung tersebut telah mencapai 75 persen. Tahun ini, Susi Air sedang melakukan persiapan penerbangan kembali satu kali per minggu,” kata Ariadi.

"Dan jika memungkinkan, rute Letung-Jakarta akan dibuka dengan syarat adanya DPPU (Depot Pengisian Pesawat Udara) Pertamina," lanjutnya.

Ditemui terpisah, General Manager Pulau Bawah Tom Blanchere menilai apabila Bandara Letung sudah beroperasi secara normal maka akan membantu para wisatawan untuk menjangkau resor yang tengah dikembangkannya saat ini. 


Resor mewahnya yang bernama Bawah Island bakal dibuka pada Juni tahun ini, setelah dibangun sejak lima tahun yang lalu.

Dikabarkan bahwa penyelesaian resor tersebut dikejar untuk menyambut kunjungan dari pemain sepak bola dunia, yaitu David Beckham bersama keluarganya yang akan berlibur di Pulau Bawah.

"Masalah transportasi memang menjadi kendala utama, karena saya pernah menunggu pesawat ditunda sampai tiga hari, menunggu penumpang, kemudian dibatalkan, dan itu terjadi berkali-kali," kata Blanchere.

Pengembang properti asal Prancis itu berharap Bandara Letung segera diresmikan dan banyak maskapai yang beroperasi, sehingga bisa memangkas biaya perjalanan dan menghemat waktu tempuh.

(ard)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER