Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah studi memperingatkan jika masalah kurang tidur di kalangan pekerja di Amerika Serikat menyebabkan perekonomian merugi hingga 411 milyar.
Para peneliti mengolah berbagai laporan bisnis nasional dan data tidur bermacam kelompok orang dari lima negara berbeda untuk meramal efek ekonomi dari kurangnya waktu tidur.
Pemerintah Amerika Serikat kehilangan waktu kerja dalam setahunnya hingga 1,2 juta hari karena kelelahan. Hari-hari sebanyak itu dihitung dari total hari para pekerja mengambil cuti atau memang mereka tidak bekerja secara produktif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian yang dilakukan oleh lembaga non-profit Rand Corporation ini juga memperingatkan jika kurang tidur secara drastis menaikkan risiko kematian.
Definisi seseorang kurang tidur diambil dari waktu tidur malam hari kurang dari 6 jam. Sedangkan, waktu optimal tidur di antara 7 hingga 9 jam.
Peneliti mendapati mereka yang tidur kurang dari 6 jam memiliki 13 persen risiko kematian lebih tinggi dari mereka yang tidur malam selama 8 jam.
Mereka yang tidur di antara waktu itu, sekitar 6,5 jam, juga memiliki risiko yang sama. Walau tidak setinggi kategori yang kurang tidur, mereka memiliki 7 persen risiko kematian dibanding rekan kerja mereka yang beristirahat dengan baik.
(sys)