Jakarta, CNN Indonesia -- Keripik tortila yang krispi dan asin, saus keju panas yang meleleh dan jalapeno yang pedas menyatu sebagai cita rasa khas dari makanan nachos.
Namun, tak banyak yang tahu dari mana makanan ringan yang gurih ini berasal.
Mengutip Food Beast, Josh Chetwynd mengungkapnya lewat buku yang ia tulis berjudul
How the Hot Dog Found Its Bun. Menurut Chetwynd, nachos merupakan makanan yang berasal dari sebuah ketidaksengajaan di perbatasan Texas dan Meksiko pada awal 1940-an.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 1943, sekelompok istri dari tentara Angkatan Udara AS yang berdiam di perbatasan Texas-Meksiko kerap bertandang ke Meksiko dan berbelanja untuk bersenang-senang.
Piedras Negras, kota yang terletak di seberang Rio Grande River, merupakan tempat di mana mereka dapat menyusuri budaya orang Meksiko.
Suatu hari, sekelompok istri tentara ini berniat untuk makan di restoran bernama Victory Club di Piedras Negras.
Kepala pramusaji Ignacio 'Nacho' Anaya menyadari bahwa saat itu tidak ada koki yang berada di dapur.
Menurut
Oxford Companion of Food and Drink, Nacho melihat sekitar dapur apa saja yang tersedia. Dengan memanfaatkan yang ada, ia lalu mengkombinasikan keju dan jalapenos di atas tumpukan tortilla lalu menyajikannya pada mereka.
Menu ini seketika populer sebagai makanan Tex-Mex pada era 1960-an.
Nachos patut berterima kasih pada seorang pria bernama Frank Liberto yang menemukan cara untuk membuat keju buatan yang lebih mudah saat menyajikan nachos, khususnya di acara luar ruangan yang besar. Jenis keju nachos ini tidak perlu dipanaskan saat disajikan.
Usai itu, nachos makin populer dan banyak diminati hingga ke berbagai negara.
[Gambas:Instagram] (rah)