Jakarta, CNN Indonesia -- Wisata kuliner kini jadi salah satu kegiatan wajib saat bertandang di kota atau negeri orang. Ibu kota Jawa Timur, Surabaya, dikenal punya banyak tujuan kuliner yang patut dicoba.
Rujak cingur dan lontong balap bisa dibilang dua jenis makanan lekat dengan Surabaya. Padahal, masih banyak lagi tawaran kuliner mantap dari kota Pahlawan ini.
Kali ini, CNNIndonesia.com mencoba menjelejah beberapa tempat kuliner populer di kalangan warga arek-arek Suroboyo ini. Selain harga terjangkau, rasanya menggoda lidah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soto Madura WawanBerlokasi di Surabaya bagian Barat, soto Madura Pak Wawan ini bisa menjadi pilihan untuk sarapan dan makan siang. Sesuai dengan namanya, soto madura milik Pak Wawan ini menawarkan beragam soto madura dengan beberapa pilihan seperti soto babat, soto campur, soto daging, soto ati otak, soto telor, soto buntut dan lain-lain.
Kuah soto resep Pak Wawan ini bisa dikatakan cocok bagi yang tidak menyukai lemak berlebihan. Pasalnya, kuah sotonya terasa ringan dan tidak terlalu bersantan. Namun, juga tidak terlalu bening.
Ramuji, salah satu koki yang bekerja di restoran ini, menuturkan dari semua menu yang ada, soto buntut terbilang menu baru dari Soto Madura Wawan. Selebihnya, sudah ada sejak berdiri sekitar 30 tahun lalu.
Untuk harganya sendiri terbilang bersahabat yakni, Rp20 ribu hingga Rp27 ribu untuk soto saja. Tambah nasi, tinggal tambah Rp3 ribu saja.
"Kami harga standar, kalau soto saja Rp25 ribu, soto babat Rp24 ribu, soto daging Rp27 ribu. Jadi, rata-rata 20 ribuan, kalau sama nasi 30 ribu. Berarti harganya Rp20 ribu-Rp30 ribu," terang Ramuji kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
Soto Madura Wawan ini berlokasi di Jalan Mayjend Sungkono no 86 B Surabaya. Sayangnya, tempat makan ini sulit dijangkau dengan angkutan umum seperti angkot. Sehingga, mayoritas pengunjung yang datang menggunakan ojek online atau taksi.
"Angkot susah, kebanyakan pada menggunakan taksi kalau ke sini," imbuhnya.
Patokan lokasi te mudah adalah dekat dengan hotel Shangri-La Surabaya yang juga berlokasi di Jalan Mayjen Sungkono atau mall terdekat, Pakuwon City.
Asal tahu saja, tempat makan ini buka 24 jam. Jadi, pengunjung tidak perlu ragu untuk mencoba soto madura ini ketika lapar menyerang ditengah malam.
Sambal Bu RudyBagi penikmat sambal, Sambal Bu Rudy tentu menjadi tujuan kuliner dan oleh-oleh wajib. Rasa sambal sukses menggoyangkan setiap lidah yang mencicipinya.
CNNIndonesia.com pun mencoba bertandang ke salah satu cabangnya yang berada di Jl. Raya Kupang Indah no 5 Surabaya Barat.
Salah satu menu favorit yang disuguhkan di rumah makan Bu Rudy yakni, nasi yang dicampur dengan udang goreng, empal, telor, dan sayur atau yang disebut dengan nasi empal udang spesial.
Rasanya mungkin standar, tetapi akan spesial jika dicampur dengan sambal Bu Rudy yang memiliki rasa pedas luar biasa untuk sambal bawangnya.
Tak sampai tiga kali suap, sambal tersebut terbilang sukses membuat siapa pun yang mencicipinya meraung saking pedasnya.
Bu Rudy sendiri memiliki tiga rasa sambal yang terdiri dari sambal bajak, sambal hijau, dan sambal bawang. Tingkat pedas dari tiap produk berbeda. Rasa pedas sambal bajak dan sambal hijau tidak sepedas sambal bawang.
"Biasanya kalau yang tidak suka pedas, tapi suka bumbunya belinya sambal bajak, pedas manis. Tapi yang favorit tetap sambal bawang," kata Desi, salah satu kasir rumah makan Bu Rudy kepada CNNIndonesia.com.
Sementara, sambal bawang dijual dengan harga yang paling murah dibandingkan dengan dua sambal lainnya yakni, Rp22 ribu, sedangkan harga dua sambal lainnya sebesar Rp25 ribu.
Rumah makan Sambal Bu Rudy sendiri memiliki tiga cabang di Surabaya. Untuk pusatnya sendiri berada di Jl. Dharmahusada no 140, kemudian pengunjung juga bisa menemukan rumah makan Bu Rudy di Jl. Anjasmoro no 45.
Sate Kelopo Ondomohen
Tak lengkap rasanya jika ke Surabaya tidak mampir ke kawasan Walikota Mustajab. Bisa dibilang, kawasan itu identik dengan Sate Kelopo Bu Asih. Kelopo merupakan bahasa Jawa yang memiliki arti kelapa.
Di sini, pengunjung bisa merasakan parutan kelapa yang dicampur dengan sate yang disuguhkan kepada pengunjung. Inilah yang membedakan sate kelopo dengan sate-sate lainnya.
Sebenarnya, sate kelopo bisa ditemui di beberapa tempat di Surabaya. Hanya saja, sate kelopo Ondomohen milik Bu Asih ini adalah penjual sate kelopo pertama di Surabaya.
CNNIndonesia.com sempat bertemu dengan anak Bu Asih, pemilik warung makan tersebut. Ririt, anak tunggal Bu Asih mengungkapkan, sate kelopo Ondomohen ini sudah berdiri sejak tahun 1945 atau saat Indonesia merdeka sejak puluhan tahun silam.
Dulunya, sate kelopo ini sempat berjualan tanpa atap atau hanya di pinggir jalan saja. Namun, sudah delapan tahun belakangan diputuskan pindah dan menempati ruangan beratap untuk membuat pengunjung lebih nyaman saat menyantap sate.
Sate kelopo Ondomohen menawarkan beberapa menu seperti sate ayam, sate sapi, sate usus, sate urat, dan sate sum-sum. Dari semua pilihan tersebut, rupanya mayoritas pengunjung lebih banyak yang memilih sate sapi.
Namun, untuk bumbunya sendiri hanya ada bumbu kacang. Di mana bumbu kacangnya terasa lebih kental atau padat. Sementara, sapinya terasa cukup "empuk" dan dimasak dengan suhu yang tepat.
Harga satu porsi sate dibanderol mulai dari Rp25 ribu hingga Rp30 ribu. Sementara, untuk sate sapi dan nasi dapat dinikmati dengan harga Rp30 ribu.
STMJ Bu Nunuk
Untuk sekadar menghangatkan diri dan mencari tempat ngobrol di malam hari, STMJ Bu Nunuk mungkin tempat yang tepat. Berlokasi di Jl. Budi Utomo, STMJ Bu Nunuk ini selalu ramai disinggahi oleh muda-mudi Surabaya yang ingin melepas penat di malam hari.
Meski namanya STMJ (susu, telor, madu, dan jahe), tetapi STMJ Bu Nunuk juga menyediakan menu lainnya seperti roti bakar, ronde, susu jahe, indomie, dan angsle.
Ronde menjadi makanan yang dicoba CNNIndonesia.com kala itu. Rasa jahenya pun sukses menghangatkan malam yang tengah diguyur hujan tersebut. Ada lebih dari empat ronde dalam satu mangkok yang disajikan. Pengunjung hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp8 ribu untuk menikmati ronde.
Sementara, untuk STMJ sendiri dijual dengan harga Rp13 ribu, susu jahe Rp11 ribu, angsle Rp9 ribu, dan roti bakar sekitar Rp10 ribu.
STMJ Bu Nunuk ini sudah buka mulai pukul 16.30 WIB dan tutup pada 02.00 dini hari. Menurut salah satu pegawai bernama Sugit, STMJ Bu Nunuk biasanya ramai ba'da Magrib dan tidak berkurang hingga jelang toko ditutup.
Apalagi, Sugit mengingatkan, jangan berharap untuk mendapatkan tempat duduk pada akhir pekan jika datang selepas Isya.
"Tiap malam ramai, apalagi kalau malam minggu penuh semua tempat duduknya." kata Sugit.
Memang, pemilik sengaja memberikan konsep santai dengan tempat duduk model lesehan. Tak heran, pengunjung betah berlama-lama di tempat ini.
Tempat makan ini cukup mudah ditemui. Di mana letaknya berdekatan dengan makam pahlawan. Sehingga, pengunjung hanya cukup jalan kaki dari makam pahlawan tersebut.