Jakarta, CNN Indonesia -- Berendam air hangat lebih dikenal sebagai aktivitas relaksasi. Namun, sebuah studi di Inggris menemukan bahwa aktivitas ini ternyata juga membakar kalori setara dengan bersepeda, dan mencegah penyakit diabetes tipe dua.
Temuan itu disampaikan peneliti Dr Steve Faulkner, dari Universitas Loughborough. Pada Conversation, seperti dilansir Marie Claire, Selasa (28/3), ia mengungkapkan 'panas pasif' dapat bermanfaat bagi kesehatan.
Dalam penelitiannya, Dr. Faulkner dan tim menginvestigasi efek mandi air hangat terhadap kontrol gula darah dan jumlah kalori yang dibakar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Studi ini melibatkan 14 orang, di mana mereka menikmati berendam di air hangat dengan suhu 40 derajat Celcius berdurasi satu jam. Aktivitas ini kemudian dibandingkan dengan mereka yang bersepeda selama 60 menit.
Tim peneliti kemudian mengukur berapa banyak kalori yang terbakar dalam tiap sesi. Walau bersepeda membakar kalori lebih banyak, mereka menemukan bahwa mandi air hangat ternyata juga membakar kalori, jumlahnya sama banyak dengan berjalan selama 30 menit.
Dr. Faulkner melaporkan, secara keseluruhan, respon gula darah dalam dua jenis tes ini sama. Tapi setelah makan, gula darah memuncak. Tapi ketika partisipan berendam dengan air hangat, gula darah mereka lebih rendah sekitar 10 persen dibanding ketika mereka berolahraga.
Dia juga menjelaskan bahwa olahraga juga merupakan anti inflamasi atau peradangan. Ini penting bagi tubuh untuk menjaga sistem imun dan melawan penyakit.
Dari studi ini dapat dikatakan bahwa pemanasan pasif secara berulang bisa berperan untuk mengurangi peradangan kronis, seperti diabetes tipe dua.
(rah)