Jakarta, CNN Indonesia -- Lari maraton sepintas tampak menyehatkan, akan tetapi sebuah studi baru-baru ini menemukan lari maraton membawa pengaruh buruk untuk ginjal.
Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Kidney Diseases, dan dilansir dari
Cosmos Magazine itu menyebutkan lebih dari 80 persen pelari maraton mengalami penyakit ginjal akut.
Tim peneliti yang dipimpin Profesor Chirag Parikh dari Universitas Yale, AS melakukan tes pada grup kecil pelari sebelum dan setelah maraton Hartford pada 2015. Mereka lalu melihat tingkat serum kreatinin dan protein dalam urin para pelari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya mengejutkan, sebanyak 82 persen pelari menunjukkan gejala Acute Kidney Injury (AKI) atau gagal ginjal akut stadium 1 setelah kompetisi.
AKI atau lebih dikenal dengan gagal ginjal ditandai dengan ketidakmampuan ginjal untuk menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh, dan urin yang keluar dari tubuh terlalu sedikit.
Untuk kasus ringan, gejala yang muncul meliputi nafas pendek, kelelahan, mual dan kaki bengkak. Lebih serius lagi bisa berakibat dada sakit, kejang hingga koma.
Gagal ginjal biasanya muncul saat usia lanjut. Tapi studi terkini menemukan latihan fisik berat dalam jangka waktu panjang, khususnya kerja tambang dan latihan militer, berakibat meningkatnya resiko gagal ginjal.
Hasil studi tim Parikh memunculkan pertanyaan sekaligus pertentangan di kalangan orang-orang yang terlatih. Mereka menganggap berlari sejauh 42 kilometer tanpa henti itu sehat untuk dilakukan.
"Ginjal merespon tekanan fisik dari lari marathon seperti saat ia cedera. Ini sama dengan apa yang terjadi pada pasien yang dirawat ketika ginjal terpengaruh oleh komplikasi operasi dan pengobatan medis," kata Parikh.
Bagi pelari maraton, hal-hal yang dapat berakibat pada AKI meliputi tingginya suhu badan, berkurangnya aliran darah ke ginjal, dan dehidrasi. Gejala ini terekam pada pelari yang ikut serta dalam tes setelah 48 jam. Parikh pun memberi peringatan.
"Kami perlu menginvestigasi ini lebih lanjut. Riset juga menunjukkan ada perubahan fungsi hati berhubungan dengan lari maraton. Studi kami menambahkan, bahkan ginjal merespon stres terkait maraton," imbuh Parikh.
(rah)