Jakarta, CNN Indonesia -- Tampil di panggung peragaan busana bergengsi sekelas Victoria's Secret Fashion Show 2015 dengan kulit hitam dan rambut khas Afro-nya, Maria Borges mencolok di antara model lainnya.
Borges menoreh sejarah dan juga jadi perbincangan hangat di media dengan menjadi judul pemberitaan saat itu. Ini kali pertamanya model kulit hitam tampil dengan rambut pendek asli Afro-nya di panggung yang sudah berlangsung selama 20 tahun.
"Saya harus meyakinkan mereka," ujar Borges mengenang momen itu, seerti dilansir dari CNN, Selasa (4/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin menyampaikan pesan ke luar sana, bahwa orang pikir seorang perempuan cantik berambut panjang, tak semua, ada wanita di luar sana yang juga memiliki tekstur rambut pendek seperti saya," tambah dia.
Ketika kembali lagi ke panggung VS tahun berikutnya, Borges tak lagi sendiri, dua model lain mengkuti jejaknya. Mereka Herieth Paul dan Jourdana Phillips. Borges menjadi satu di antara model yang menekankan keragaman dan ras di industri mode.
Perempuan berusia 24 tahun itu bertumbuh di Angola selama masa perang sipil. Sejak usia 11 tahun ia diasuh oleh saudara perempuannya setelah ibunya meninggal dunia. Borges terpilih jadi model kampanye L'Oreal Paris bulan lalu. "Saya percaya akan keragaman kecantikan," ujarnya.
"Pesan pemberdayaan bahwa seorang perempuan yang memulai dari bawah dapat menjadi simbol kecantikan internasional dan membuktikan bahwa ia bisa mewujudkan mimpi, dan masa depan lebih cerah."
Selain menjadi model untuk promo materi baru L'Oreal, Borges juga mendapat hak istimewa memilih model yang memulai debutnya di Paris Fashion Week. Pilihannya jatuh pada Olamide Ogundele dari Nigeria.
'Sangat penting bagi perempuan Afrika dan perempuan di seluruh dunia untuk tahu bahwa mereka dapat kesempatan," ujarnya.
Menuju perubahan Laporan yang dirilis Fashion Spot bertajuk Diversity Report baru-baru ini menunjukkan untuk kali pertamanya dalam sejarah, lebih dari 25 persen model yang berjalan di pekan mode Spring Season 2017 adalah model kulit berwarna. Angka itu diperoleh dari catatan 299 peragaan dan 8.832 model yang tampil di pekan mode New York, London, Paris dan Milan. Dalam catatan laporan itu, selama pekan mode SS 2017, 74,6 persen model kulit putih, dan 25,4 persen model berwarna.
Tidak hanya di pekan peragaan busana di empat kota mode dunia itu, sejumlah model kulit hitam juga meramaikan panggung peragaan busana Yeezy Seasaon 4 milik Kanye West.
Selain Borges, model kulit hitam asal Afrika lainnya yang melabrak batas dan membuat terobosan di pekan mode dunia, ada Nykhor Paul (28).
 Nykhor Paul (Foto: Screenshoot via edition.cnn.com) |
Lahir di Sudan dan dibesarkan di kamp pengungsian Ethiopia, Paul bermigrasi ke AS saat usia 20 tahun dengan bantuan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi.
"Satu musim terakhir menjadi tempat model beragam yang tampil bersama, berharap bukan sekadar tren saja tapi terobosan untuk berikutnya," ujar Paul pada CNN.
"Saya sebelumnya mendapat banyak tantangan di beberapa negara karena model kulit hitam tidak diinginkan saat itu, menemukan riasan wajah yang pas untuk kulit saya salah satu kendalanya." Tapi itu dulu, kini Paul menjadi model untuk sejumlah peragaan busana dari desainer ternama, di antaranya Vivienne Westwood dan Louis Vuitton.
 Patricia Akello. (Foto: Screenshoot via edition.cnn.com) |
Model kulit hitam Afrika lainnya, Patricia Akello kurang lebih menghadapi kendala serupa sebelum tampil di panggung New York Fashion Week. Lahir dan besar di Uganda, model berusia 24 tahun itu dipercaya untuk membawakan rancangan Thom Browne dan Naeem Khan.
Model lainnya, ada Fatima Siad. Lahir di Mogadishu, Somalia, Sida kehilangan dua saudara perempuannya yang terbunuh oleh tentara Somali selama perang sipil. Siad dibesarkan di Boston dari usia 13 tahun, dan pernah tampil di sejumlah materi kampanye desainer seperti Ralph Lauren, Marc Jacobs, dan L'Oreal.
Model ke-lima, Grace Bol. Lahir di Sudan Selatan, model berusia 27 tahun itu pernah berjalan di panggung peragaan busana Issey Miyake pada Spring/Summer 2015 di Paris. Sejak kecil, ia sudah pindah ke AS. Bol juga pernah berjalan di panggung peragaan busana di Paris untuk label Givenchy dan Vivienne Westwood.
Terakhir, ada Liya Kebede. Menurut Forbes, pada 2007, Kebede menempati urutan ke-20 dalam daftar model dengan bayaran tertinggi di dunia. Lahir di Addis Ababa, Ethiopia, Kebede pindah ke Paris saat usia 18 tahun. Selain pernah berjalan di panggung Louis Vuitton di Paris, ia juga pernah jadi sampul untuk majalah mode Vogue.
(rah)