Tobana, CNN Indonesia -- Perwakilan perusahaan pariwisata papan atas Singapura mengunjungi Tobasa pada Kamis (6/4/2017). Perusahaan Singapura itu, antara lain KOP Properties, Montingo Resort dan Butterfly Park Sentosa Resort.
Kepada perwakilan perusahaan tersebut, Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) memberikan gambaran besar tentang pengembangan kawasan wisata dunia kaldera terbesar di dunia itu.
Kepala BOPDT Ari Prasetyo mengatakan para investor Singapura diajak mengunjungi lahan zona otorita di Sibisa seluas 602 hektare dan Bandara Sibisa di Ajibata, Tobasa. "Investor melihat lahan Otorita dan Bandara Sibisa dapat saling melengkapi," tutur Ari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, delegasi investor juga mengunjungi potensi lahan pengembangan seluas 7,5 hektare di Silalahi, Kabupaten Dairi. Di sana BOPDT mengajak para investor Singapura berdiskusi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Dairi mengenai tata ruang.
"KOP Properties sangat tertarik dan serius berinvestasi di Danau Toba. Ada dua opsi lahan yang akan mereka proses, dan mereka memiliki cukup kapasitas untuk memilih keduanya," ujar Ari.
Sedangkan investor dari Butterfly Park punya kesan tersendiri tentang kawasan Danau Toba. "Danau Toba jauh lebih baik dari yang saya duga," ujar Ari menirukan kesan investor dari Butterfly Park.
Menteri Pariwisata Arief Yahya terus memonitor perkembangan Danau Toba. Untuk itu Kemenpar menerapkan aplikasi transformer dengan Project Management System untuk melihat persentase pekerjaan yang sudah dilakukan, termasuk Taman Bunga dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.