Jakarta, CNN Indonesia --
Kota Tua akan segera melakukan seremoni sebagai tanda "Kick Off" Revitalisasi Kota Tua Jakarta pada tanggal 16 April 2017. Ketua Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas Pariwisata Kemenpar Hiramsyah S. Thaib mengatakan, kegiatan ini merupakan gawean dari Dinas Pariwisata DKI yang akan menggelar diskusi dengan tema "2017: Wajah Kota Tua yang Berubah".
Menurut Hiram-sapaan akrab Hiramsyah S. Thaib, kegiatan ini sejalan dengan usaha pemerintah dalam program percepatan pengembangan daerah wisata dan lingkungan, sosial serta kearifan lokal budaya bangsa.
"Terima kasih kepada pihak Propan yang menyatakan dukungannya pada Revitalisasi Kota Tua Jakarta, sebuah program Pemda DKI untuk menjadikan Kota Tua sebagai destinasi pariwisata Jakarta di bidang budaya dan
heritage building. Ini bagian dari percepatan destinasi kami," ujar pria yang murah senyum itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama dan narasumber yang akan hadir antara lain Hiramsyah S. Thaib (Ketua Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas Pariwisata), Eddy Sambuaga (Managing Director Konsorsium Kota Tua Jakarta), Hendra Adidarma (Founder & Presiden Direktur PT Propan Raya) akan dihadirkan dalam acara perhelatan.
"Kabar dari panitia, rencananya diskusi nanti akan ditutup dengan seremoni pengecatan Gedung Kerta Niaga oleh para pembicara bersama sejumlah tokoh, seperti Ayu Utami, Addie MS, dan Puteri Pariwisata Indonesia (Jakarta)," kata Hiram.
Kepulauan Seribu dan Kota Tua masuk ke dalam 10 destinasi wisata baru yang memang sedang dikebut perngembangannya oleh Kemenpar. Destinasi prioritas yang sudah ditetapkan Presiden Joko Widodo itu akan menjadi daya pikat baru sektor pariwisata Indonesia.
"Kami bekejaran dengan waktu. Karena itu tim percepatan sebagai
shadow management, tugas utamanya adalah memastikan percepatan pengembangan 10 destinasi prioritas itu, termasuk di dalamnya Kota Tua Jakarta," ujar Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.
Dengan teknologi digital, Menpar Arief sekarang sering memantau perkembangan pekerjaan 10 destinasi dengan aplikasi Project Management System. Semua pekerjaan dikuantifikasi dalam persentase yang setiap hari harus di-
input per pekerjaan.
"Tiap seminggu sekali dilihat dan di evaluasi mendalam," kata Arief Yahya.
Jika
project management system dijalankan dengan baik, maka 10 Bali Baru akan mengalami kemajuan. Begitu pun sebaliknya, jika persentase pekerjaan mingguan berada di bawah 100%, maka dengan mudah dan cepat akan ditemukan "biang kerok"-nya.
"Karena itu saya minta ada PIC yang bertanggung jawab atas data dengan disiplin tinggi. Saya lebih percaya dengan angka-angka. Dengan
tools yang standar, persentase yang di bawah target waktu itu, dengan mudah bisa dicari penyebabnya dan cepat mengambil keputusan," kata dia.
"Sekarang saatnya kerja, kerja, kerja," sambungnya.
Tugas utama Badan Otoritas adalah menciptakan "Nusa Dua, Nusa Dua" baru. Mereka sudah mendapatkan materi "critical success factor" sebagai satu kunci yang jika itu tidak dituntaskan akan menjadi palang pintu pengganjal di titik-titik destinasi itu.