Jakarta, CNN Indonesia --
Destinasi pariwisata Indonesia menjadi primadona di ajang SilkAir Roadshow 2017. Dari dua belas destinasi, hanya lima destinasi yang dijual dengan diskon besar-besaran. Tujuh destinasi lainnya tetap laku keras walaupun harganya tidak diturunkan.
"Pasar pariwisata ke Indonesia itu sangat bagus untuk kelas menengah Singapura. Kami sudah terbang ke dua belas destinasi, ternyata tujuh laku keras. Yang kami
push di SilkAir Roadshow 2017 hanya lima destinasi. Semuanya kami pasarkan dengan harga murah untuk menarik minat warga Singapura ke Indonesia," jelas Tan Lay Choo, Senior Sales Executive SilkAir, Kamis (13/4/2017).
Destinasi yang paling laku keras itu di antaranya Balikpapan, Bali, Lombok, Makassar, Palembang, Surabaya, dan Pekanbaru. Selain berwisata, warga Singapura juga berbisnis di sejumlah destinasi tersebut. "Jadi kami tidak perlu menurunkan harga lagi. Semuanya laku keras karena alamnya bagus. Infrastruktur pariwisatanya juga menunjang," tambah Tan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Medan, Manado, Yogyakarta, Semarang, dan Bandung menjadi destinasi yang didorong penjualannya di SilkAir Roadshow 2017. Tiket Singapura ke Medan dibanderol dengan SIN 99. Setelah itu Singapura-Bandung SIN 139, Singapura-Semarang SIN 139, dan Singapura-Manado SIN 359.
Kelima destinasi ini kurang diminati Singapura karena destinasi tersebut sedang banyak diburu turis China. "Tiket LCC ke lima destinasi tadi lebih mahal bila dibanding destinasi serupa di Asia Tenggara.
Flight LCC masih sedikit jadi sulit bersaing," ungkap Tan.
Perbandingannya bisa dilihat dari destinasi ke Phuket, Langkaw, dan Penang yang dibanderol dengan harga SIN 99. Untuk jarak menengah ada Cebu, Davao, dan Kalibo yang menjadi pesaing berat bagi Manado.
"Jika tiket Manado dibandrol $359, Cebu hanya SIN 179. Sementara Davao dan Kalibo SIN 259. Marginnya lumayan besar meski Manado dan destinasi wisata Filipina berdekatan dengan Cebu, Davao, dan Kalibo," papar Tan.
Menpar Arief Yahya pun berterima kasih atas masukan yang diberikan Tan. Solusinya akan segera dirumuskan untuk memenangkan pasar wisata di ASEAN.
"Ketika sudah tahu titik lemahnya, maka kita tinggal berkonsentrasi memperbaiki lebih serius di titik-titik itu. Sekarang tinggal mendesain You Get More, You Pay Less! Membayar dengan harga yang sama, tetapi mendapat fasilitas dan keunggulan yang besar," tegas Menpar Arief Yahya.